Sofyan Puhi dan Tonny Yunus Rela Tidur Lebih Awal Jelang Tes Kesehatan di RSUD Dunda

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Bakal pasangan calon (paslon) Sofyan Puhi dan Tonny Yunus mulai menjalani tes kesehatan bagi bakal calon bupati.

Tes kesehatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mansyoer Mohammad Dunda, Kelurahan Hunggaluwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Jumat (30/8/2024).

Pasangan calon Sofyan - Tonny ini sebenarnya telah melaksanakan tes kesehatan sejak Kamis (29/8/2024) tapi  dilanjutkan pada Jumat (30/8/2024).

"Ini telah dijalani selama dua hari," ujar Sofyan Puhi, kepada TribunGorontalo.com. Jumat (30/8/2024).

Pasangan calon Sofyan Puhi dan Tonny Yunus pada Kamis, (29/8/2024) mendatangi RSUD MM Dunda Limboto sejak pukul 08.00 Wita dan mulai diperiksa pada pukul 10.00 Wita

Pada Jumat (30/8/2024),  Sofyan - Tonny mendatangi Rumah sakit sejak pagi hingga pukul 15.41 Wita

Sofyan dan Tonny pun lantas telah melewati berbagai tes kesehatan untuk calon bupati dan wakil calon bupati seperti tes tertulis hingga pemeriksaan fisik, jasmani dan rohani.

Saat pemeriksaan kata Sofyan semua berjalan dengan lancar dan teratur sebab, masing-masing paslon di dampingi oleh dua orang tenaga medis rumah sakit.

"Itu yang membuat pemeriksaan ini lancar, petugas medisnya mendampingi dan mengarahkan kami," lanjutnya.

Untuk mempersiapkan pemeriksaan kesehatan ini, Sofyan dan Tonny mengakui lebih mengatur waktu tidur di hari-hari sebelum pemeriksaan kesehatan.

Selain itu, Sofyan dan Tonny juga mengaku bahwa mereka sempat berpuasa selama enam jam untuk pemeriksaan ini.

"Kita disuruh puasa sebelum ada pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh rumah sakit," imbuhnya.

Sofyan Puhi yang juga sempat menjalani hal yang sama pada pemilihan Bupati Gorontalo beberapa tahun silam mengungkapkan adanya perbedaan pemeriksaan kesehatan di tahun 2024 ini.

Kata Sofyan, pemeriksaan kesehatan kali ini sudah lebih kompleks karena ketambahan dengan tes pengukur IQ, tes pemeriksaan jiwa serta psikolog dan wawancara sebanyak tiga kali.

"Jadi lebih lengkap karena di sesuaikan dengan KPU dan Undang-Undang," tandasnya.(*)