Human Interest Story

Cerita Amalia Kartika Thayeb, Mahasiswi Gorontalo Perintis Usaha Thrifting

Amalia Kartika Thayeb (Amel) bercerita awal mula merintis usaha toko baju.

|
TribunGorontalo.com/Prailla
Amalia Kartika Thayeb bercerita awal mula merintis Meltik Store. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Amalia Kartika Thayeb atau Amel bercerita awal mula merintis usaha toko baju bekas (thrifting).

Toko bernama Meltik store ini bermulai dari iseng-iseng Amalia dan temannya, Tika.

Nama Meltik merupakan akronim Amel dan Tika.

Amel dan Tika mulai membuka usahnya saat pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Kala itu, keduanya masih mahasiswa semester 1.

Amel merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Sedangkan Tika mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Amel mengungkapkan, dirinya tertekan karena perekonomian keluarga diguncang pandemi Covid-19.

"Mamaku tuh sering marah karena ekonomi kan memang turun drastis," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (24/8/2024).

Amel pun berinisiatif membuka usaha bersama Tika. Mereka terinspirasi dari sosial media TikTok.

Amel mencoba membuka usaha jualan baju, sedangkan rekannya Tika mencoba menjual barang bekas.

Namun usaha milik Amel sempat bangkrut.

Sementara Tika mulai sibuk dengan urusan perkuliahannya. Sehingga Amel berinisiatif melanjutkan usaha milik Tika.

Amel mengajak pria yang kini menjadi suaminya untuk mengembangkan usaha thrifting.

Amel meraup keuntungan hingga jutaan rupiah setiap hari.

"Saya kan tipikal orang pemalu, sedangkan suami saya kan ceplas ceplos. Jadi berkat suami saya ini usaha berjalan cuma dari mulut ke mulut," lanjutnya.

Seperti usaha pada umumnya, pendapatan Meltik Store mengalami pasang surut. 

Amel pun mulai sibuk mengurusi rumah tangga dan juga sebagai mahasiswa semester akhir.

Ia mengaku kesulitan dalam memanajemen waktu.

"Sudah urus anak, urus suami, urus kuliah. Mana lagi urus toko kan, jadi kadang tidak terkontrol," keluh Amel.

Amel sebenarnya memiliki dua karyawan. Namun satu karyawan sedang izin cuti, lalu satu lainnya sudah menikah.

Ia lantas dibantu keluarganya menjaga toko.

"Banyak yang anggap enteng ini usaha. Banyak ejekan sampai kata-kata yang menurut saya sakit. Tapi dengan konsisten, bismillah, akhirnya Meltik sebesar sekarang," jelasnya.

Baca juga: Cerita Enggar Walenta, Berawal dari Tukang Cuci Piring Kini Buka 2 Tempat Kuliner di Kota Gorontalo

Amel tak lupa memberikan insentif kepada setiap karyawannya.

Ia juga mengaku selalu mengajak karyawan liburan bersamanya.

"Kalau saya makan di luar, mereka juga di ajak. Saya nonton bioskop mereka juga ikut. Sampai saya ke Manado kemarin, mereka juga saya ikutkan, jadi toko tutup," tuturnya.

Bagi Amel, karyawan menjadi tempat dirinya mencurahkan isi hati.

Tanpa karyawannya, kata Amel, Meltik Store tidak akan berkembang seperti sekarang. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved