Tribun Podcast
Sapi Mati Mendadak Jangan Langsung Dipotong, Dokter Hewan Gorontalo Peringatkan Bahaya Antraks
Hal itu disampaikan Medik Veteriner Dinas PKH Kabupaten Gorontalo, drh. Asriena Dunggio saat podcast di Kantor Tribun Gorontalo, Kamis (1/8/2034).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
(Laporan Wartawan TribunGorontalo.com, Jefry Potabuga)
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sapi ternak mati mendadak disarankan untuk tidak langsung dipotong.
Hal itu disampaikan Medik Veteriner Dinas PKH Kabupaten Gorontalo, drh. Asriena Dunggio dalam Tribun Podcast Anjangsana di Kantor Tribun Gorontalo pada Kamis (1/8/2034).
Masyarakat diminta langsung melapor ke pemerintah setempat apabila menemukan ternaknya tiba-tiba kolaps.
Menurut Asriena, sapi mati mendadak dikhawatirkan memiliki riwayat penyakit seperti antraks.
Sebelumnya penyakit antraks pernah terjadi tahun 2016, di pesisir Danau Limboto tepatnya Ulapato A, Kecamatan Telaga Biru.
"Ini penyakit antraks itu karena kebiasaan di masyarakat memotong sapi sakit langsung disembelih," ucapnya.
Dirinya menjelaskan penyakit antraks ini dapat menular ke hewan lain tapi tidak ke manusia.
"Setelah kejadian itu diuji positif kita turun. Ternyata sudah banyak yang mati sebelum itu tapi sudah tidak ada sapinya. Jadi ketika ada yang kena maka yang lain akan kena," jelasnya.
Baca juga: 3 Kasus Antraks di Gorontalo hingga Gubernur Sulteng Keluarkan Surat Edaran
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljadi Mario, mengungkapkan masyarakat dapat melaporkan masalah hewan langsung ke Kantor Pertanian Gorontalo.
"Penting menjaga kesehatan hewan ternak, jadi kalu perlu masyarakat ikut terlibat jadi kalau masyarakat melihat sapi yang melewati jalur tikus, laporkan,"
"Supaya kita bisa tindaki, karena itu punya dokumen resmi, karena dengan dokumen itu kita bisa jamin bahwa sapinya sehat," jelasnya.
Terakhir, Kadis Muljadi mengajak masyarakat senantiasa memeriksa kondisi sapi secara berkala ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan) terdekat. Apalagi pemeriksaan hewan itu tidak dipungut biaya.
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.