1.044 Pengendara tak Pakai Helm Terjaring Sweeping Sepanjang Semester Satu 2024

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Operasi Patuh Otanaha yang kedua kalinya di tahun 2024 telah selesai. 

Operasi itu berlangsung selama dua pekan sejak 15-28 Juli di seluruh wilayah hukum Polda Gorontalo. 

Kabag Ops Dirlantas Polda Gorontalo Kompol Abdul Rahman menyebut, dalam setahun pihaknya melaksanakan tiga kali operasi. 

"Pertama operasi keselamatan kita sudah laksanakan lalu, kemudian operasi patuh, dan kedepan ada operasi zebra," bebernya. 

Ia mengaku di awal proses operasi patuh, kondisi Gorontalo masih dilanda sejumlah musibah. 

Sehingga pihaknya lebih memprioritaskan upaya preventif dan preemtif. 

"Penegakan hukum yang kita prioritaskan adalah penindakan secara elektronik dengan menggunakan metode Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)," imbuhnya. 

Dari hasil penindakan, ada tiga jenis pelanggaran terbanyak yang direkapitulasi dilapangan. 

"Paling banyak itu, helm knalpot dan kelengkapan kendaraan," beber Iptu Alex Talipi Kaposko Operasi Patuh Otanaha Dirlantas Polda Gorontalo. 

Pelanggaran paling banyak terjadi di Kota Gorontalo dengan rincian tilang manual sebanyak 90, dan penindakan knalpot motor sebanyak 86.

"Sisanya yang di polres lain itu pelanggaran helm," tandasnya.

Sebelumnya sebanyak ribuan pelanggaran lalu lintas (lantas) terjadi sepanjang semester I (Januari-Juni) 2024.

Tercatat total jumlah pelanggaran sebanyak 3.990 yang ditindak oleh Polda Gorontalo dan Polres jajaran.

"Kalau kita lihat data, jumlah paling banyak itu tidak menggunakan helm," ujar Iptu Alifia Selvani, Kanit Unit II Sigar Subditgakkum Dirlantas Polda Gorontalo, saat sebelumnya diwawancarai TribunGorontalo.com. 

Sebanyak 1.044 pelanggaran dikenakan kepada pengendara yang tidak menggunakan helm.