Mayat dalam Mobil

Pihak CMP Gorontalo Ungkap Kronologi Djafar Tobuto sebelum Ditemukan Meninggal di Mobil Dump Truk

Perusahaan Cahaya Mandiri Persada (CMP) akhirnya buka suara soal kematian karyawan mereka.

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Arianto
Kepala Base Camp CMP Gorontalo, Yosep Padacha 

TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango – Perusahaan Cahaya Mandiri Persada (CMP) akhirnya buka suara soal kematian karyawan mereka.

Sebelumnya pria bernama Djafar Tobuto (40) ditemukan meninggal dunia di dalam mobil dump truk.

Mobil jenis isuzu dengan nomor polisi DM 8087 EC itu berada di lingkungan perusahaan Cahaya Mandiri Persada (CMP) saat kejadian.

Djafar Tobuto merupakan warga Desa Alale, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango. ia bekerja sebagai sopir di perusahaan yang bergerak bidang jasa konstruksi itu selama tujuh tahun.

Kepala Base Camp CMP Gorontalo, Yosep Padacha, mengatakan saat kejadian posisi perusahaan tidak dalam produksi.

"Konsentrasi kami kemarin untuk normalisasi sungai dan penjualan material untuk customer yang sudah terlanjur memesan," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (27/7/2024).

Lebih lanjut, Yosep mengatakan sekitar pukul 07.45 Wita, korban mendatangi lokasi perusahaan dalam keadaan sehat pada pada Kamis (25/7/2024).

"Hal ini bisa kita dibuktikan dengan adanya candaan, pembicaraan, cerita-cerita dengan rekan kerja lainnya," jelasnya.

Yosep menambahkan, hari itu terdapat permintaan dari Desa Bondaraya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango.

"Karena ada lahan warga dan pinggiran jalan yang tergerus banjir, sehingga ayahanda minta bantuan kalau bisa kita penimbunan," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Desa Alale Gorontalo Ditemukan Meninggal Dunia dalam Truk, Wajah Membiru

Jenazah Djafar Tobuto, warga Desa Alale, Kecamatan Suwawa Tengah saat dimasukkan ke dalam mobil ambulance di depan ruang Visum RSUD Toto Kabila, Kamis (25/7/2024) sore.
Jenazah Djafar Tobuto, warga Desa Alale, Kecamatan Suwawa Tengah saat dimasukkan ke dalam mobil ambulance di depan ruang Visum RSUD Toto Kabila, Kamis (25/7/2024) sore. (TribunGorontalo.com/Arianto)

Dijelaskan Yosep, pada minggu sebelumnya korban sudah sempat dua kali bolak-balik mengantar material ke Desa Bondaraya.

Yosep meminta korban untuk mengantar kembali ke lokasi permintaan desa Bondaraya.

"Masih bisa antar, tolong dulu, saya bilang sama dia. Dia menyanggupi. Saya lihat memang sehat, karena sempat bercanda juga, jadi kami tidak tahu kejadian seperti ini bisa terjadi," ungkap Yosep.

Saat pengangkutan bahan material, korban berhasil tiga kali mengangkut batu. Namun sesi keempat, mobil korban tidak kunjung berangkat.

Padahal, saat itu operator sudah memberi kode klakson. Namun seperti tak diindahkan korban.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved