Gorontalo Memilih

Suara Dedy Hamzah Anjlok di PSU Dapil 6 Gorontalo, Terancam Gagal ke Puncak Botu

Meski pada Pileg 2020 kemarin mendapat suara belasan ribu hingga dipastikan kembali mendapatkan kursinya kembali di Parlemen Botu.

Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
Kolase TribunGorontalo.com
Suara Dedy Hamzah anjlok di Pemilihan Suara Ulang Dapil 6 Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pemilihan Suara Ulang (PSU) menjadi titik kejatuhan Dedy Hamzah, caleg petahana DPRD Provinsi Gorontalo.

Meski pada Pileg 2020 kemarin mendapat suara belasan ribu hingga dipastikan kembali mendapatkan kursinya kembali di Parlemen Botu.

Namun gara-gara PSU yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin, Dedy Hamzah malah kehilangan kursinya. 

Baca juga: Fadliyanto Koem jadi Bakal Calon Bupati, Komisioner KPU Provinsi Gorontalo: Kami Pikir Cuma Candaan

Meski belum ada penetapan hasil rekapitulasi suara sah versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, namun data internal menunjukan Dedy dipastikan tumbang. 

Data tak resmi yang dikutip TribunGorontalo.com dari internal partai PDI Perjuangan, Dedy Hamzah hanya meraup suara 4.919.

Jumlah suara ini jauh lebih kecil dari dua caleg PDIP lainnya. Artinya, PSU yang digelar pada 13 Juli 2024 kemarin benar-benar mimpi buruk untuk Dedy Hamzah.

Baca juga: Angka Partisipasi Pemilih Berkurang 11 Persen saat PSU Dapil 6 DPRD Provinsi Gorontalo

 Meski begitu, saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Dedy mengaku tak galau ataupun stres dengan perolahan hasil tersebut.

"Semua sudah diatur oleh tuhan," ungkap Dedy, Rabu (17/7/2024).

Mesti dipastikan akan gagal mendapatkan satu kursi di DPRD Provinsi Gorontalo, Dedy tetap senang karena perolehan kursi PDIP tak berkurang. 

"Toh PDIP, sudah berhasil dapatkan dua kursi, Pak Laode Haimudin dan Wahyu Moridu, tugas saya hanya mengikuti apa yang telah di tetapkan," lanjutnya.

Sebagai informasi, data sementara menunjukan, dua caleg PDIP yakni Laode Haimudin dan Wahyudin Moridu masing-masing raup 8.621 suara dan 5.926.

"Dari hasil quick count sudah bisa dilihat, dan saya sangat berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam pencalonan ini," ujar Dedy.

"Mungkin saja tuhan punya rencana lain terhadap perjuangan saya," lanjutnya.

Dedy mengatakan menang atau kalah pada PSU dia pasti tetap akan mengundurkan diri sebab yakin tetap maju pilkada atas kehendak rakyat.

"Tugas saya hanya melayani, apa yang menjadi permintaan rakyat Boalemo, ketika saya di minta untuk jadi Bupati, maka saya bertindak atas keyakinan itu," jelas Dedy Hamzah.

Adapun Pilkada Boalemo tinggal empat bulan lagi dan tentunya Dedy harus mencalonkan diri dari rekomendasi partai politiknya yakni PDIP.

"Tentunya saya tidak ingin jumawa, semuanya tergantung keputusan DPP Partai dan saya harus hormati itu, tapi saya juga tidak akan pesimis dengan hal tersebut, karena ini menyangkut kemauan rakyat bahwa saya harus ikut andil di Pilkada Boalemo," lugasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved