Gorontalo Terkini

Modus jadi Kapolres Bone Bolango Gorontalo, Penipu Berhasil Kibulin Warga Transfer Rp 2.5 Juta

Pelaku mengaku sebagai AKBP Alli dan meminta sejumlah uang dengan alasan untuk dana evakuasi korban tambang emas longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecam

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
Kolase TribunGorontalo.com
Tampak nomor yang mencatut nama Kapolres Bone Bolango, Gorontalo, memperdaya warga dengan meminta uang. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Nama Kapolres Bone Bolango, AKBP Muhammad Alli, dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan melalui aplikasi WhatsApp.

Pelaku mengaku sebagai AKBP Alli dan meminta sejumlah uang dengan alasan untuk dana evakuasi korban tambang emas longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.

Modus operandi pelaku ternyata berhasil mengelabui korban. Salah satu masyarakat setempat terlanjur mentransfer uang sebesar Rp2,5 juta kepada pelaku penipuan.

Baca juga: Jaga-jaga Ada yang Nekat, Penutupan Tambang Emas Suwawa Gorontalo Diperketat

"Betul, ada oknum yang memanfaatkan situasi dengan mengatasnamakan saya meminta uang kepada masyarakat sejumlah Rp10 juta," ungkap AKBP Alli kepada TribunGorontalo.com pada Selasa (16/7/2024).

"Tapi masyarakat ini terlanjur memberikan uang kepada penipu itu sejumlah Rp2,5 juta," tambahnya.

AKBP Alli menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta uang kepada pihak manapun untuk kebutuhan evakuasi korban tambang longsor.

Baca juga: Kisah Jurnalis Gorontalo Meliput Longsor Tambang Emas, 5 Jam Jalan Kaki hingga Jatuh ke Lumpur Hidup

Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan nomor tak dikenal yang mengatasnamakan dirinya.

"Saya tidak pernah meminta duit kepada siapapun dalam hal evakuasi korban longsor di tambang Suwawa," tegasnya.

"Sama sekali tidak betul dan itu hoaks. Apabila mendapati hal itu, silakan langsung konfirmasi ke Polres atau saya pribadi," tambahnya.

Setelah dilakukan pelacakan oleh Polres Bone Bolango, diketahui bahwa nomor tersebut berada di Sulawesi Selatan.

"Cukup jauh, sehingga yang bisa kami lakukan adalah menghimbau masyarakat agar tidak tertipu," tandasnya. (**)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved