Banjir Gorontalo

Gara-gara Bantuan BNPB tak Segera Disalurkan, Warga Gorontalo Korban Banjir Ngamuk

Kekecewaan ini memuncak pada Rabu (17/7/2024) saat warga beramai-ramai mendatangi kantor lurah untuk menuntut bantuan.

Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Fernandes, TribunGorontalo.com
Warga menunggu bantuan di kantor Kelurahan Lekobalo, Kota Gorontalo, Rabu (17/7/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pasca banjir melanda wilayah mereka, warga Kelurahan Lekobalo dibuat kecewa dengan lambatnya penyaluran bantuan sosial dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kekecewaan ini memuncak pada Rabu (17/7/2024) saat warga beramai-ramai mendatangi kantor lurah untuk menuntut bantuan.

Awalnya, kedatangan tim BNPB disambut antusias oleh warga. Mereka berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban mereka yang terdampak banjir.

Namun, harapan mereka pupus saat melihat beberapa paket bantuan dimasukkan ke dalam Kantor Lurah Lekobalo.

"Padahal kami sangat membutuhkan bantuan apapun," ungkap Fatmalatih, salah satu warga terdampak banjir.

Ia menambahkan bahwa keluarganya tidak memiliki pemasukan sama sekali sejak banjir melanda, sehingga bantuan dari pemerintah sangatlah dinanti-nantikan.

Fatmalatih menuturkan bahwa dirinya telah mendatangi kantor lurah dengan penuh harap, namun ia tidak mendapatkan apapun.

Justru, dirinya diarahkan untuk kembali ke rumah. Hal ini semakin menambah kekecewaannya terhadap pemerintah setempat.

Fatmalatih tidak sendirian. Aliyan Lahati, warga lain yang rumahnya menjadi lokasi pengungsian keluarganya, juga merasakan hal yang sama.

Ia mengatakan bahwa seharusnya bantuan dibagikan di tingkat RT atau RW agar tidak terjadi kericuhan.

"Padahal harusnya dibagikan di tingkat RT atau RW, supaya tidak ricuh seperti ini," kata Aliyan.

Ia berharap agar bantuan dari pemerintah dapat segera diberikan kepada warga yang membutuhkan, baik berupa makanan maupun peralatan.

Situasi di kantor lurah semakin memanas saat beberapa warga yang telah menerima bantuan secara langsung terlihat oleh warga lainnya. Hal ini memicu kecemburuan dan kekacauan di antara warga.

Konfirmasi Pemkot Gorontalo

Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi Pembangunan, Hafidz Daud mengakui bahwa bantuan tersebut belum dapat disalurkan secara langsung.

Alasannya untuk menyesuaikan kebutuhan korban banjir yang ada di Kelurahan Lekobalo, Kecamatan Kota Barat.

"Kami bukannya menunda-nunda ini untuk diserahkan ke masyarakat, mesti diatur. Nanti RT RW berembuk dulu," kata Hafidz kepada TribunGorontalo.com, Rabu (17/7/2024).

Ia menjelaskan bantuan tersebut berbeda dengan bantuan lainnya, sehingga distribusi kepada warga memerlukan waktu.

Selain untuk menghindari tidak sesuainya bantuan ditundanya penyaluran untuk mengantisipasi warga yang mendapatkan dua jatah sekaligus.

Secara keseluruhan bantuan tersebut kata Nafidz akan diberikan kepada warga yang terdampak banjir secara langsung, sehingga warga diharapkan tidak khawatir terkait bantuan yang baru sampai sore hari tadi.

Pihaknya mengupayakan penyaluran tetap dilaksanakan hari ini jika memungkinkan melalui Ketua RT atau Ketua RW di Kelurahan Lekobalo.

Pihaknya memaklumi aksi protes masyarakat saat ini sebab didesak kebutuhan hidup.

"Kalau masyarakat itu sebenarnya bisa dimaklumi, karena memang mereka ini lagi di kondisi kena bencana," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved