Longsor Tambang Emas Suwawa

Sejarah Singkat Munculnya Tambang Emas di Suwawa Gorontalo

Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Suwawa, Provinsi Gorontalo mengungkapkan fakta terbaru.

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Arianto
Potret lokasi tambang ilegal di titik bor 1 Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Suwawa, Provinsi Gorontalo, mengungkapkan fakta terbaru.

TribunGorontalo.com berhasil menghimpun data-data terkait aktivitas pertambangan ilegal dari penambang bernama Leon Nasir.

Setidaknya delapan titik bor menjadi pusat aktivitas para penambang emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Menurut Leon Nasir, gunung emas di desa tersebut sejatinya memiliki 9 titik bor.

Namun, satu titik bor itu sudah tak digunakan lagi. Sebab, tak ada emas didalamnya.

"Kalau dihitung sebenarnya ada 9 titik bor, tapi yang satu itu sudah tak berfungsi lagi, karena tidak ada emas di dalamnya," ungkap Leon saat ditemui TribunGorontalo.com, Kamis (11/7/2024) pagi tadi.

Aktivitas pertambangan di wilayah Suwawa ini disebut mulai beroperasi sejak tahun 90-an.

Lokasi pertama kali dilakukan penggalian yaitu titik bor 17 pada tahun 1992.

Kemudian dua tahun berikutnya para penambang kembali menggali dan menemukan lubang memiliki banyak kandungan emas, tepatnya berada di titik bor 1.

"Dulu itu yang pertama kali dilakukan penggalian di titik bor 17 tahun 1992, nanti di tahun 1994 titik bor 1 ini baru ada aktivitas tambang," jelas Leon yang mulai menambang sejak 1996 silam itu.

Kata Leon, tahun 90-an terdapat sebuah perusahaan yang bernama Tropik. Perusahaan ini yang pertama kali menambang di tambang emas Suwawa.

Adapun penggunaan nama titik bor di tambang ilegal Suwawa ini menggunakan angka, sesuai lokasi yang digali para penambang.

Tiap titik bor, penambang akan membangun semacam rumah yang terbuat dari papan dan kayu dengan beralaskan terpal.

Rumah-rumah itu akan dijadikan tempat untuk peristirahatan para penambang dan untuk pengolahan hasil tambang.

"Jadi di sini sudah semacam perkampungan, kalau sudah melihat ada rumah-rumah yang terbangun berarti itu ada aktivitas tambangnya atau titik bor," tutur Leon.

Kemudian, untuk menuju ke titik bor 1 sampai ke titik bor lainnya cukup memakan waktu bermenit-menit bahkan jam.

Seperti halnya dari titik bor 17 menuju ke titik bor 1, perlu memakan waktu sejam menggunakan ojek trail. Sementara, kalau berjalan kaki sampai 2- 3 jam.

Untuk penghitungan jarak titik bor, dimulai dari angka besar sampai ke angka paling kecil.

"Jadi yang paling jauh itu titik bor 1 dan 3 kalau dihitung dari bawah atau Desa Tulabolo," imbuhnya.

Berikut nama-nama titik bor yang berada di tambang emas Suwawa Gorontalo:

  • Titik Bor 1
  • Titik Bor 3
  • Titik Bor 9
  • Titik Bor 15
  • Titik Bor 17
  • Titik Bor 18
  • Titik Bor 19
  • Titik Bor Gergaji

Tambang emas longsor

Proses evakuasi korban longsor tambang di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kamis 11 Juli 2024.
Proses evakuasi korban longsor tambang di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kamis 11 Juli 2024. (Tim SAR)

Diketahui longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari Wita.

Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekira 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.

Kepala Desa Tulabolo Kambang Maku mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.

Hingga Kamis 11 Juli 2024, jumlah korban meninggal tercatat 23 orang. Sebanyak 93 orang selamat dan 29 orang dalam pencarian.

Sebagian korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.

Evakuasi korban melibatkan tim dari Basarnas bersama puluhan polisi dan prajurit TNI serta relawan.

Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.

Apalagi akibat longsor itu, jembatan penghubung antara lokasi tambang dan pemukiman penduduk pun ambruk. 

Daftar korban meninggal dunia

1. Fatma Afita/ P/40 Thn

2. Dewa Saputra/L/4 Thn

3. Samsiar/L/48 Thn

4. Alfian Manege/L/17 Thn

5. Lukman/L/

6. Alfian Mamonto/L/28 Thn

7. Rahmat Nurhamidi/L/21 Thn

8. Rina Muhammad/P/50 Thn

9. Ramlah Kumuria/L/40 Thn

10. Rudin Kunye /L/55 Thn

11. Mr X: (Rizaldi Abdullah L/29 Th, Pentadio Timur)

12. Hendra Pakaya L/30 Thn

13. Pandris Uno L/47 Thn

14. Roy Kushina:L/22 Thn

15. Arjun Djafar : L/22 Thn

16. Risno.Jafar:L/48 Thn

17. Hamdan Moh.Kango/L/50 Thn

18. Aprianto Yusuf:L/

19. Mr. X: (Ka Pulu)

20. Ipen Towalu L/48 Th Pilohayanga

21. Kevin Pakaya L/17 Th Asparaga

22. Samsir Tohopi L/36 Th Bulota Limboto

23. Sarinda Igi Risa:P/42 Thn

 


Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved