Gorontalo Terkini
Dapat Komen Negatif, Panitia Kajian Hanan Attaki di Gorontalo: Padahal Tujuan Kami Baik
Pasalnya baru dua menit dibuka, Google Form pendaftaran yang dibagikan panitia tidak bisa di akses lagi dengan alasan kuota penuh.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Panitia Sister Still Jannah mendapatkan banyak hujatan imbas penuhnya kuota pendaftaran yang mengikuti kajian Ustadz Hanan Attaki di Gorontalo.
Pasalnya baru dua menit dibuka, Google Form pendaftaran yang dibagikan panitia tidak bisa di akses lagi dengan alasan kuota penuh.
Hal ini membuat asumsi liar masyarakat Gorontalo, terutama netizen yang geram tidak kebagian kuota kajian ustadz Hanan Attaki.
Bahkan dalam berbagai hujatan yang datang, kata penipuan kerap kali dilontarkan kepada panitia penyelenggara kedatangan ustadz Hanan Attaki.
Ketua Paniti Penyelenggara Kajian ustadz Hanan Attaki di Gorontalo, Irma Ishak menjelaskan secara rinci kronologis sebenarnya kepada TribunGorontalo.com, Jumat (21/6/2024) malam
Kronologis Penyebab Hujatan Netizen
Irma mengatakan melalui akun instagram komunitas di @sister.till.jannah sebelumnya membagikan postingan akan membuka pendaftaran untuk 300 masyarakat Gorontalo.
Dalam postingan tersebut Sister Till Jannah Gorontalo mengumumkan akan membuka pendaftaran 300 kuota pada Rabu 19 Juni 2024 sore hari.
"Namun yang tidak diduga, antusias masyarakat Gorontalo sangat tinggi sehingga belum sampai dua menit sudah penuh," ungkapnya
Akibatnya masyarakat atau netizen berasumsi liar bahkan memfitnah panitia telah melakukan kecurangan.
"Banyak hujatan yang datang ke kami, tidak apa-apa munkin mereka belum tau yang sebenarnya," terangnya
Irma menjelaskan komunitas Sister Till Jannah Gorontalo merupakan perkumpulan pengusaha di Provinsi Gorontalo.
Mereka membuat komunitas tersebut untuk menjaga silaturahmi dan menjalankan dakwah islamiah sesuai visi dan misi.
"Beberapa waktu yang lalu kami selesai umroh, nah kami berfikir bagaimana caranya ketika kami pulang memberi manfaat untuk kami dan masyarakat," tuturnya
"Terpikirlah untuk mendatangkan ustadz Hanan Attaki di Gorontalo dan kami sepakat," tambahnya
Irma mengatakan proses pengajuan komunitas Sister Till Jannah Gorontalo untuk mendatangkan ustadz Hanan Attaki berlangsung lancar namun penuh rintangan.
Komunitas Sister Till Jannah Gorontalo akhirnya berhasil mendapatkan kesepakatan dengan pihak manajemen ustadz Hanan Attaki secara resmi melalui kontrak kerja sama.
"Kami mendatangkan ustadz Hanan Attaki melalui manajemen saja," tegasnya
Irma menjelaskan terdapat kesepakatan dan syarat yang harus di tepati pihak komunitas Sister Till Jannah Gorontalo dengan pihak manajemen.
"Syarat dan ketentuan itu diberikan oleh manajemen langsung, dari ustadz melalui kontrak yang tidak bisa kami buka ke publik," tegasnya
Beberapa syarat yang diajukan pihak manajemen Ustadz Hanan Attaki wajib dipenuhi panitia karena terikat kontrak kerjasama.
Dalam kontrak kerjasama yang tidak bisa diungkapkan ke publik, Sister Till Jannah mencarikan solusi bagaimana caranya agar masyarakat umum bisa menghadiri kajian ustadz Hanan Attaki di Gorontalo.
Akhirnya panitia secara sukarela memberi 300 kuota kepada masyarakat secara gratis dengan tujuan masyarakat luas bisa merasakan kehadiran Hanan Attaki di Gorontalo.
Panitia memutuskan lokasi kajian ustadz Hanan Attaki di gedung Bele Yiladia Rudis Walikota Gorontalo. Tempat itu di pilih karena sejak awal pihak Pemkot Gorontalo siap mensupport kegiatan keagamaan itu.
Namun kapasitas gedung hanya diperbolehkan sebanyak 750 orang. Panitia mengatur 400 diberikan kepada pihak sponsor, 50 kuota lainnya untuk panitia dan pejabat.
Sementara 300 kuota lainnya dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
"Jadi tujuan kami ini baik, dengan sengaja memberikan 300 kuota untuk masyarakat, supaya mereka bisa merasakan juga, ini juga merupakan bagian visi kami," ungkapnya.
Irma mengaku menolak belasan sponsor kerjasama demi memberikan 300 kuota tersebut kepada masyarakat luas.
Namun Irma sangat menyayangkan beberapa pihak tidak paham dengan situasi dan kronologis sebenarnya sehingga menimbulkan fitnah dan asumsi liar hingga dituduh penipu.
"Pihak manajemen menyarankan masyarakat yang tidak kebagian kuota agar menyaksikan lewat live streaming," ungkapnya
Selain itu Irma berharap masyarakat paham dengan cerita sebenarnya dan menjaga lisannya hingga bijak dalam bermedia sosial.
"Semoga netizen bisa tercerahkan dengan penjelasan saya ini, sekali lagi kalau kami mau, hanya sponsor-sponsor saja yang hadir, masyarakat luas tidak usah," jelasnya
"Semoga ini juga tidak berdampak pada kedatangan ustadz Hanan Attaki, tidak berdampak juga pada proses pengamanan," tandasnya (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.