Idul Adha Gorontalo
Menjelang Idul Adha, Pedagang Sapi Gorontalo Ngeluh Sulit Jual Hewan Kurban
Pedagang tersebut, I Wayan Ranawa, yang dikenal sebagai peternak sapi dan penjual hewan kurban, merasakan penurunan signifikan dalam jumlah pembeli ta
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjelang Hari Raya Idul Adha, seorang pedagang sapi di Gorontalo mengungkapkan bahwa minat pembeli hewan kurban di tempatnya semakin berkurang.
Pedagang tersebut, I Wayan Ranawa, yang dikenal sebagai peternak sapi dan penjual hewan kurban, merasakan penurunan signifikan dalam jumlah pembeli tahun ini.
Tempat usaha I Wayan terletak di Jl Tondano, Kelurahan Bulotadaa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Ia mengaku, biasanya menjelang Idul Adha, lapaknya selalu ramai dikunjungi pembeli. Namun, tahun ini berbeda.
"Biasanya menjelang Idul Adha seperti ini, sapi di tempat penjualan saya ramai dikunjungi pembeli. Namun, tahun ini terasa berbeda. Pembeli jauh lebih sedikit," ungkap I Wayan saat ditemui di lokasi penjualannya, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Mahasiswa Buntulia Demo di Polda Gorontalo, Tuntut Solusi Masalah Pertambangan
Saat ini, I Wayan memiliki 12 ekor sapi yang dijual untuk perayaan Idul Adha. Dari jumlah tersebut, baru 8 ekor yang terjual.
Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, sapi yang dijualnya selalu habis terjual menjelang hari raya.
"Tahun lalu itu, kalau sudah sepekan menjelang hari raya pasti laku semuanya. Tapi, sekarang peminatnya semakin sedikit," jelasnya.
Menurut I Wayan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan minat pembeli.
Salah satunya adalah banyaknya pedagang hewan kurban dadakan yang muncul di berbagai lokasi di Kota Gorontalo.
"Kemungkinan penyebabnya itu, banyak pedagang sapi dadakan menjelang hari raya. Banyak sekali pedagang di tiap sudut kota," tuturnya.
Baca juga: Harga HP Realme Bulan Juni 2024, Smartphone Paling Mahal Realme 12 Pro Plus 5G Cuma Rp 7 Juta
Di lapak I Wayan, sapi yang dijual terdiri dari dua jenis, yaitu Sapi Bali dan Brahman, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 12 juta hingga Rp 30 juta.
Sapi Bali dijual dengan harga Rp 12,5 - 14 juta, sementara Sapi Brahman yang berukuran besar dibanderol dengan harga Rp 30 juta.
Untuk menjaga kualitas dan kesehatan sapi-sapi yang dijual, I Wayan memberikan perhatian khusus pada pakan dan minuman yang berkualitas.
"Kalau makanan, kebetulan saya menanam sendiri rumput gajah dan buat sendiri untuk pakannya," pungkasnya.
Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi I Wayan dan para pedagang sapi lainnya di Gorontalo.
Meski begitu, I Wayan tetap berusaha menjaga kualitas sapinya agar tetap prima dan menarik minat pembeli. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.