Kematian Vina Cirebon
Penjelasan Suroto saat Bersaksi Soal Kasus Vina Cirebon, Ungkap Kondisi Jasad Eky
Suroto, seorang petugas keamanan di desa sekitar jembatan Talun, sosok yang pertama kali melakukan pertolongan pertama kepada Vina dan Eky di Cirebon.
TRIBUNGORONTALO.COM - Suroto, seorang petugas keamanan di desa sekitar jembatan Talun, sosok yang pertama kali melakukan pertolongan pertama kepada Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016.
Pada usia 55 tahun, Suroto adalah bagian dari siskamling di sekitar jembatan Talun.
Pada tanggal 27 Agustus 2016, pukul 22.00, Suroto menemukan pasangan tersebut tergeletak tak berdaya di jalan.
Dia menyaksikan keadaan mereka saat sedang berpatroli karena meningkatnya tindak kriminal di daerah tersebut, terutama aksi begal dan penjambretan.
Baca juga: Update Kasus Pencabulan Seorang Ibu terhadap Anak Kandung Sendiri, Ini Lokasi Kejadiannya
"Hari itu saya patroli keliling karena saat itu rawan begal di jam 10-11 malam. Jam 10 saya lewat, mutar balik ke flyover sini, saya melihat korban-korban tergeletak," ungkap Suroto saat ditemui iNews di jembatan flyover Talun, dikutip dari tayangan kanal YouTube Official iNews, Rabu, 5 Juni 2024.
Suroto kemudian menunjukkan bagaimana posisi tubuh Eky dan Vina yang tergeletak di tengah pembatas jalan flyover Talun.
"Jasad laki-laki berada sekitar 2 meter dari median jalan, sedangkan perempuan sekitar 5 meter dari laki-laki tersebut, dan motor mereka tergeletak sekitar 5 meter lagi ke arah Sumber," sambung Suroto.
Suroto juga menuturkan bahwa terdapat sejumlah pengguna jalan yang sempat menyaksikan peristiwia tersebut, akan tetapi tak ada satupun dari mereka yang menolong.
Baca juga: Heboh Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan Ilmuwan di Lokasi Ini
"Banyak sekali pengguna jalan arah ke kabupaten yang berhenti melihat tapi enggak ada yang menolong," ujar pria berusia 50 itu.
Suroto dengan berani bersaksi bahwa dia masih mengingat dengan jelas kejadian pada malam itu dimana menimpa Vina dan pacarnya Eky.
"Jam 10 malam. Bisa dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat, saya saksi, masih ingat betul," ucap Suroto.
"Ini asli dan tidak ada saya rekayasa, posisi ada disini bukan disana(trotoar)," Ujar Suroto tegas.
Saat itu, Suroto pertama kali menolong Eky, dan dia juga mengungkapkan bahwa kekasih Vina, yaitu Eky, sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Baca juga: Sosok Tessa Mahardhika Sugiarto, Jubir Baru Komisi Pemberantasan Korupsi
"Pertama saya nolong si laki (Eky), nggak tahu namanya waktu itu. Posisinya masih pakai helm. Saya tanya 'dek, dek, dek', dia nggak nyahut. Tebakan saya dia sudah mati, karena darahnya banyak. Waktu itu hujan, dan darahnya itu mengalir ngikutin air," tuturnya.
Suroto mengatakan bahwa Eky pada saat itu memakai jaket berwarna biru putih yang memiliki gambar logo klub motor XTC.
"Pakai jaket, kalau nggak salah jaket XTC warna biru putih," jelasnya.
"Karena saya pikir Eky sudah meninggal, saya lalu fokus menolong si perempuan (Vina), waktu itu juga nggak tahu namanya siapa," ungkap Suroto.
Suroto menuturkan bahwa posisi Vina saat itu terlihat terlentang dan masih dalam kondisi sadar.
Vina juga sempat merintih meminta tolong pada Suroto.
"Dia minta tolong, 'tolong, tolong', saya tolonglah si perempuan. Aku bilang 'sabar dek, lagi manggil mobil'," ujarnya kala itu.
"Waktu dia terlentang, kepalanya saya angkat, posisi dia itu saya papah kepalanya," imbuhnya.
Kemudian, Suroto juga mengatakan kondisi Vina ketika itu mendapatkan luka parah di sekujur tubuhnya.
Baca juga: 2 Bocah Ketahuan Curi Sendal di Masjid Agung Baiturrahman Limboto, Menangis saat Dibawa ke Polsek
"Kondisi Vina parah juga, kaki luka, kena sobekan besi atau apa, kita juga nggak tahu. Dia luka parah. Tangannya luka parah, wajahnya memar semua. Kaki kiri patah, kepala berdarah juga," tambahnya.
Di samping itu, dia juga mencatat bahwa bagian bawah tubuh Vina tertutupi oleh jaket XTC yang serupa dengan yang dipakai Eky.
"Vina sebelum saya tolong, jaketnya itu sudah menutupi (bagian bawah tubuhnya), jaketnya itu sama (dengan jaket XTC Eky) warna putih biru," tutur Suroto.
Suroto juga mengaku bahwa dia sempat memperbaiki bagian dalam pakaian bagian bawah tubuh Vina yang melorot.
Tak lama setelah itu, dia melihat kedatangan polisi di lokasi penemuan tubuh Vina dari Cirebon dan Eky.
"Nggak lama kemudian anggota polisi datang," kata dia.
Suroto pun juga mengaku sempat ikut mengantarkan Vina yang saat itu masih bernapas ke rumah sakit.
"Perempuannya masih hidup, masih minta tolong terus sampai rumah sakit, saya dulu sampai gemeter gak tega 'kok sampai kayak gini yaAllah'," katanya.
Saat melihat kondisi Vina, Suroto mulai merasa curiga bahwa kematian almarhum bukanlah akibat kecelakaan.
Hal ini karena Suroto sempat melakukan survei ulang di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) sehari setelah kejadian.
"Ga ada benturan besi, karena abis kejadia jam 10 malem itu, saya menemukan korban, paginya saya survey apa bener sih kecelakaan sampai kayak gitu, tapi gak ada sama sekali beretan, tapi diinformasikan polisi kecelakaan laka lantas.
Setelah beberapa waktu berlalu, kecurigaan Suroto terbukti benar bahwa kematian Vina dan Eki adalah akibat dari kasus pembunuhan.
"Mangkanya film-film itu salah semua, gak bener posisi, wilayah di Kecomberan, posisi gak disana, saya berani sumpah demi Allah inilah yang saya tolong pertama, saya dihadirkan ke persidangan dua kali," paparnya.
Di sisi lain, Suroto mengakui bahwa dia tidak mengetahui detail seputar kasus pembunuhan Vina yang melibatkan beberapa pelaku, bahkan dia tidak menyadari bahwa korban adalah anak dari Briptu Rudiana.
"Saya fokusnya cuma nolongi aja," pungkasnya.
Sebut Tak Ada Sosok Melmel di TKP
Dari keterangan Suroto, dia yakin bahwa tidak ada Melmel atau siapa pun yang membantu Vina dan Eky di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
Meskipun Melmel muncul dan mengaku telah memperhatikan Vina dan Eky menjadi korban kekerasan, pengakuan Melmel tersebut diduga palsu.
Hal ini sekarang diperkuat dengan kesaksian dari Suroto, yang pertama kali menemukan jasad Vina dan Eky.
Suroto memastikan bahwa Melmel tidak ada di lokasi kejadian saat itu.
Dia menegaskan bahwa saat itu hanya dia sendiri yang ada di TKP dan langsung memanggil polisi.
"Tidak ada (Melmel), ngangkat korban laki bertiga aja, korban perempuan tiga aja, saya dengan anggota kepolisian dua orang," ungkap Suroto, dilansir dari dari Youtube TV One, Kamis (6/6/2024).
Sampai Suroto datang tak ada satupun orang yang berani menolong.
Evakuasi saat itu, lanjut Suroto, sedang hujan deras.
"Hujan deras karena darah mengalir ngikuti air di aspal," ujar Suroto.
Kondisi motor yang tidak rusak menambah misteri dalam kejadian tersebut.
"Motor tidak apa-apa, tapi banyak luka di tubuh korban. Itu mukanya, baik laki-laki maupun perempuan, lebam semua seperti habis disiksa."
"Eki juga luka parah di kepala," ujarnya.
"Kondisi motor enggak rusak enggak apa karena ketika dinaikin (kendarain) ke polsek juga masih bisa," jelas dia.
Selain saat ini, pada tahun 2016 lalu, Suroto juga memberikan kesaksiannya dalam persidangan.
"Saya ikut sidang dua kali. Saya sampaikan (waktu persidangan), sama seperti ini, enggak direkayasa, apa adanya. Seminggu setelah kasus selesai dipanggil," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Viral Cerita Suroto Temukan Vina dan Eky Pertama Kali, Bantah Ada Melmel di TKP, Dibayangi Rintihan, https://bangka.tribunnews.com/2024/06/07/viral-cerita-suroto-temukan-vina-dan-eky-pertama-kali-bantah-ada-melmel-di-tkp-dibayangi-rintihan
Penulis: Anabel Lerrick CC | Editor: Dedy Qurniawan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.