Kabar Sulawesi
Sukses di Sulsel, Program Kemitraan Riset Australia-Indonesia Diperluas Se-Sulawesi
Dalam program ini, peneliti Indonesia dan Australia akan dipertemukan. Keduanya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan provinsi dalam mengembangkan
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Kemitraan Riset Australia-Indonesia atau The Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) diperluas Se-Sulawesi.
Melalui kemitraan ini, peneliti Indonesia dan Australia akan dipertemukan. Keduanya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan provinsi dalam mengembangkan kebijakan.
Tujuannya untuk mengatasi berbagai tantangan utama di Pulau Sulawesi, termasuk perubahan iklim.
"Program ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para peneliti dari Indonesia dan Australia untuk bekerja sama untuk membantu mengidentifikasi solusi kebijakan untuk berbagai masalah seperti perubahan iklim dan akses ke infrastruktur," ungkap Todd Dias, Konsul Jenderal Australia di Makassar melalui laporan tertulis yang diterima TribunGorontalo.com, Rabu (5/6/2024).
Sebelum diterapkan Se-Sulawesi, kemitraan ini sudah pernah diuji coba di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Kabar baiknya, uji coba itu sukses.
Baca juga: Alivia Rahma Siswi SMA Purwokerto Diterima 12 Kampus Ternama Dunia, Akhirnya Pilih Universitas Ini
Karena itu, pemerintah Australia dan Indonesia bersama-sama menginvestasikan lebih dari 125 miliar rupiah untuk memperluas riset di seluruh Sulawesi.
Ini adalah pertama kalinya Indonesia dan Australia mendanai inisiatif semacam ini, yang menyoroti pentingnya kedua pemerintah dalam riset kolaboratif dan membantu mengembangkan enam provinsi di Sulawesi.
Program PAIR menyelaraskan riset dengan prioritas nasional pemerintah Indonesia dan Australia, termasuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia (2025-2045) dan Rencana Induk Riset Nasional (2017- 2045).
Perekonomian Sulawesi akan terus berkembang dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di bidang pertambangan, manufaktur, pariwisata, dan industri lainnya.
Seiring dengan pembangunan ibu kota baru Nusantara (IKN) di Kalimantan, provinsi-provinsi di Sulawesi akan memperoleh manfaat.
"Kami sangat senang bahwa keenam provinsi di Sulawesi akan memperoleh manfaat dari Kemitraan untuk Penelitian Australia-Indonesia," kata Dias.
PAIR akan mendukung pertumbuhan ini dengan menyediakan solusi berbasis bukti yang kuat bagi para pembuat kebijakan.
Program PAIR Sulawesi berpusat di Universitas Hasanuddin di Makassar, yang menjadi tuan rumah Australia- Indonesia Centre PAIR Lab. Australia-Indonesia Centre, yang telah beroperasi selama empat tahun, melibatkan 11 universitas terkemuka di Australia dan Indonesia.
Program percontohan PAIR di Sulawesi Selatan menginformasikan penyusunan peta jalan untuk industri rumput laut yang lebih berkelanjutan, memberikan rekomendasi tentang pengurangan mikroplastik di lingkungan pesisir, dan mengidentifikasi bagaimana masyarakat lokal dapat memperoleh manfaat dari jalur kereta yang dibangun dari Makassar ke Parepare.
"Saya bangga bahwa program Australia-Indonesia ini merupakan satu-satunya kemitraan internasional utama yang berfokus hanya pada Sulawesi," tukas Dias. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Kemitraan-Riset-Australia-Indonesia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.