PLN
PLN dan Pemerintah Ajak Dunia Berkolaborasi Danai Transisi Energi di Indonesia
Hal ini disampaikan dalam agenda Tri Hita Karana – World Economic Forum yang digelar di Bali pada Minggu (19/5/2024).
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- PT PLN (Persero) bersama Pemerintah Indonesia mengajak komunitas global untuk berkolaborasi dalam upaya transisi energi, khususnya pada sisi pendanaan.
Hal ini disampaikan dalam agenda Tri Hita Karana – World Economic Forum yang digelar di Bali pada Minggu (19/5/2024).
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi tantangan transisi energi.
Ia menyebut Global Blended Finance Alliance (GBFA) sebagai kunci untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama, termasuk melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
Baca juga: Mahasiswa Jurusan PG-PAUD UNG Angkatan 2023 Sosialisasi di TK Negeri Pembina Tabongo
“Indonesia harus menjadi contoh transisi energi yang adil dan berhasil, dengan menyeimbangkan pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup,” ujar Menko Luhut.
Menurutnya, inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh semua pihak, tidak hanya secara teknis, tetapi juga relasional.
“Mari kita jadikan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam memecahkan tantangan transisi energi,” ajak Menko Luhut.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menambahkan bahwa dukungan finansial menjadi salah satu tantangan terbesar dalam transisi energi.
“Kita memerlukan dukungan finansial lebih lanjut untuk mempercepat pencapaian NZE (Net Zero Emissions),” jelas Arifin.
Pemerintah, lanjutnya, selalu memprioritaskan daya beli dan kesejahteraan masyarakat dalam transisi energi.
“Kerja sama antara negara maju dan berkembang harus diperkuat untuk saling mengisi kesenjangan, sehingga tidak ada yang tertinggal,” kata Arifin.
Baca juga: Rumah Tangga Ruben dan Sarwendah di Ujung Tanduk, Betrand Pulkam ke NTT
Dalam Deepdive Session, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN kini fokus pada penyediaan listrik yang berkelanjutan.
“Transisi energi ini untuk memastikan generasi mendatang memiliki masa depan yang lebih baik,” jelas Darmawan.
Oleh karena itu, menurutnya, kolaborasi sangatlah penting.
“Kolaborasi dalam teknologi, inovasi, dan pendanaan,” tegas Darmawan.
PLN, lanjutnya, tengah menyiapkan rencana ketenagalistrikan nasional yang lebih hijau.
Melalui roadmap ini, PLN akan meningkatkan kapasitas bauran EBT sebesar 75 persen dan Gas sebesar 25 persen pada tahun 2040.
Baca juga: Siswa SMPN 8 Kota Gorontalo Sulap Sampah Jadi Ecobrick Plang Nama Sekolah
Upaya tersebut membuka peluang kolaborasi, salah satunya melalui blended finance.
“Skema ini menawarkan biaya modal yang lebih rendah dan sangat dibutuhkan selama masa transisi menuju Net Zero Emissions,” jelas Darmawan.
PLN pun terbuka dengan pendanaan berskema blended finance.
“Mari kita dorong skema ini agar dapat berkembang dan menjadi pendorong terhadap akselerasi transisi energi,” pungkas Darmawan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.