BKKBN Provinsi Gorontalo
Gelar Rakerda, BKKBN Provinsi Gorontalo Optimis Turunkan Stunting Tahun 2024
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Provinsi Gorontalo melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda)
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Provinsi Gorontalo melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Gedung Arafah, Mess Haji Provinsi Gorontalo pada Rabu (29/5/2024).
Rapat itu digelar untuk mempercepat penurunan angka stunting Provinsi Gorontalo demi optimalisasi sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.
Penjabat Gubernur, Mohammad Rudy Salahuddin, mengatakan untuk meningkatkan kualitas SDM memerlukan waktu yang cukup lama. Karena itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
"Kami mohon bantuan dari semua pihak, baik dari perguruan tinggi, praktisi, LSM, baik itu TNI Polri supaya tingkat stunting kita ini menjadi lebih baik," kata Rudy dalam sambutannya, Rabu (29/5/2024).
Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Faizal Fahmi mengungkapkan pihaknya telah mencanangkan kegiatan-kegiatan prioritas. Mulai dari mendata keluarga resiko stunting, pendampingan, hingga mengaudit kasus stunting se-Provinsi Gorontalo.
"Support sistemnya ada Kampung KB, dapur sehat atasi stunting, serta tentunya penggunaan obat kontrasepsi khususnya untuk mereka pasca bersalin," jelas Fahmi.
Sebelumnya, Kabupaten Boealemo berhasil menurunkan angka stunting sampai 12 persen.
Padahal pada 2022, angka stunting Provinsi Gorontalo mencapai 23 persen per 2022, sedangkan tahun 2021 berada di angka 29 persen.
Kendati begitu, pada 2023 prevalensi stunting kembali naik ke 26,9 persen.
Angka stunting ini terus digenjot oleh BKKBN Provinsi Gorontalo untuk menyusul target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada tahun 2025, di mana angka stunting berada di angka 18,8 persen.
"Kondisi stunting yang ada di Provinsi Gorontalo menjadi ancaman serius yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama," tandasnya.
Dari pihak Tentara Nasional Indonesia TNI, Kepala Seksi Terotorial Korem 133/Nani Wartabone, Kol Arm Azhari mengatakan penurunan angka stunting merupakan program unggulan mereka.
"Dari tingkat Pangdam, Danrem, Dandim itu memiliki anak-anak asuh stunting yang harus dijaga supaya sembuh dari stunting," ungkap Azhari.
Bukan hanya sekadar anak asuh, pihaknya pun telah melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) setiap tahun, yaitu TNI Manunggal KB Kesehatan di Komando Distrik Militer (Kodim) se-Indonesia.
Terselenggaranya Rakerda ini diharapkan mampu meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antar dinas di Provinsi Gorontalo.
Termasuk para mitra BKKBN dalam percepatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. (Adv)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.