Ibadah Haji 2024

Mesin Pesawat Garuda Rusak, Penerbangan Jemaah Haji Indonesia Delay Berjam-Jam

Salah satu pesawat Garuda Indonesia mengalami kerusakan pada bagian mesin. Akibatnya penerbangan jemaah haji Indonesia terunda hingga berjam-jam.

Editor: Fadri Kidjab
Tribun Timur
Pesawat garuda yang mengangkut jemaah haji Embarkasi Makassar mengalami gangguan saat baru saja lepas landas, Rabu (15/5/2024) sore. (TribunTimur) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Salah satu pesawat Garuda Indonesia mengalami kerusakan pada bagian mesin.

Akibatnya penerbangan jemaah haji Indonesia terunda hingga berjam-jam.

Awalnya kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) ditunda (delay) hingga empat jam.

Hal ini berdampak pada jadwal penerbangan lainnya.

SOC-41 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB. Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo. Karena pesawat mengalami kerusakan mesin, dan diperkirakan perbaikannya lama, maka jemaah dikembalikan ke asrama haji.

Setelah tertunda, jemaah SOC 41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42, pukul 12.17 WIB.

Kemenag tegur Garuda Indonesia

Menurut Sekjen Kemenag, M Ali Ramdhani, pihak Kemenag telah menegur Garuda Indonesia karena keluhan jemaah haji.

“Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” terang Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Kamis (23/5/2024).

Menurut Sekjen, meskipun SOC-41 sudah diberangkatkan, penerbangan SOC-42 akhirnya harus menunggu lebih lama.

“Delay ini memunculkan efek domino. Karena, SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharus memberangkatkan SOC 42, maka keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam,” jelas Kang Dhani, panggilan akrabnya.

Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore (Kamis, 23/5/2024) juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang akibat peristiwa itu.

“Belum lagi keberangkatan SOC-43 yang saat ini sudah ada di Asrama Haji Donohudan, mereka juga menunggu kepastian berangkat dari jadwal semula jam 24.00 WIB (Kamis, 23/5/2024). Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” katanya.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan pihaknya akan melayangkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda.

Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.

"Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia," tegas Hilman.

Lebih dari itu, lanjut Hilman, Kemenag juga minta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.

“Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia.

"Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” ujarnya.

Kabar Duka dari Madinah, Satu Jamaah Haji asal Pacitan Wafat

Imam Turmudi, Jemaah asal Pacitan dikabarkan wafat.

Imam merupakan jamaah asal Desa Semanten, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

“Iya ada satu jamaah meninggal dunia,” ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Pacitan, Mutongin, Kamis (23/5/2024).

Dia menjelaskan bahwa Imam meninggal dunia karena serangan jantung. Menurutnya, Imam merupakan salah satu jamaah lanjut usia (lansia). Imam Mengalami serangan jantung di hotel di kota Madinah.

“Sempat dibawa ke rumah sakit Al Haram Madinan untuk mendapatkan pertolongan,” kata Mutongin.

Menurutnya, tindakan medis sempat diberikan. Namun kondisi kesehatan korban terus menurun. Tim dokter RS Al Haram menyatakan Imam telah meninggal dunia.

“Jamaah ini diduga mengalami serangan jantung.” almarhum akan dimakamkan di tanah suci,” paparnya.

Diketahui, jamaah meninggal tersebut tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Surabaya yang berangkat pada 13 Mei 2024 lalu.

Total ada 306 warga Pacitan berangkat haji pada tahun 2024. Jemaah yang wafat di Madinah, ibadah hajinya akan dibadalkan dan mendapat asuransi.

“Badal haji merupakan program yang disiapkan bagi jemaah tanpa dipungut biaya alias gratis,” pungkasnya.

Ada 3 Jemaah yang Wafat di Tanah Suci

Tercatat sudah lebih 26.000 orang jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah Al-Munawwarah, tiga di antaranya wafat di Tanah Suci.

Kementerian Agama memastikan jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan dan mendapat asuransi.

“Asuransi diberikan sejak jemaah masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika mereka masih di asrama saat pemulangan,” kata Tim Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, Kamis (16/5/2024).

Dalam keterangannya, Widi menyampaikan bahwa ada dua jenis asuransi yang disediakan, yaitu asuransi jiwa dan kecelakaan. Jemaah wafat diberikan asuransi sebesar minimal Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi.

“Jemaah wafat karena kecelakaan diberikan dua kali Bipih per embarkasi. Sementara jemaah kecelakaan yang mengalami cacat tetap, diberikan santunan dengan besaran yang bervariasi antara 2,5 persen sampai 100 persen Bipih per embarkasi,” sebutnya.

Menurutnya, pengurusan asuransi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah. Pihak perusahaan asuransi akan membayar klaim melalui transfer ke rekening jemaah.

“Asuransi meng-cover sejak jemaah masuk asrama embarkasi haji sampai jemaah pulang kembali ke debarkasi haji,” ujarnya.

Widi menyampaikan, berdasarkan laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Rabu,15 Mei 2024 Pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis, 16 Mei 2024 Pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (Amaa) Madinah berjumlah 26.477 orang terbagi dalam 67 kelompok terbang.

“Sementara jemaah yang sempat tertunda keberangkatannya karena pesawat Garuda Indonesia mengalami kerusakan mesin, jemaah haji Kloter Lima Embarkasi Makassar (UPG-05) diberangkatkan ke Madinah dari Bandara Sultan Hasanudin pada 15 Mei 2022, pukul 22.05 WITA dengan pesawat yang sebelumnya akan digunakan untuk UPG-06,” terang Widi.

Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah UPG-05 sudah mendarat di Madinah pagi ini, pukul 03.51 Waktu Arab Saudi atau 07.51 Waktu Indonesia Barat.

Ia menyebut, terdapat 1 jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah pada hari Rabu, 15 Mei 2024 atas nama Yusman Irawan asal Kloter Dua Embarkasi Palembang (PLM-02).

“Sehingga jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah secara keseluruhan sebanyak 3 orang,” ungkapnya. (*)


Artikel ini dioptimasi dari TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved