Berita Kota Gorontalo
Udara Kota Gorontalo Tercemar Abu Vulkanik, Masyarakat Diimbau Pakai Masker
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengeluarkan peringatan udara tercemar di wilayah Kota Gorontalo dan sekitarnya.
Penulis: Redaksi | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengeluarkan peringatan udara tercemar di wilayah Kota Gorontalo dan sekitarnya.
Kualitas udara yang buruk ini disinyalir dampak dari abu vulkanik Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Dilansir dari flyer yang disebarkan DLH Kota Gorontalo, parameter PM 2,5 Kota Gorontalo mengalami peningkatan dalam 24 jam terakhir.
Parameter PM 2,5 polutan ini disebut berbahaya bagi kesehatan. Abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Bahkan apabila terhirup bisa menimbulkan gejala sesak napas serta penurunan fungsi paru-paru.
"Saking kecilnya PM 2,5 tidak bisa disaring oleh bulu rambut hidung sehingga mudah masuk ke paru-paru," tulis DLH.
Menurut pantauan TribunGorontalo.com, kendaraan bermotor di Kota Gorontalo rata-rata dihinggapi abu vulkanik.
"Saya kaget pas keluar kantor motor saya sudah penuh abu (vulkanik) begini," ujar Tita Amanah (24) warga Kota Gorontalo saat ditemui TribunGorontalo.com, Selasa (30/4/2024).
Warga Gorontalo Utara terpapar abu vulkanik
Beredar video di WhatsApp bahwa abu vulkanik dari Gunung Ruang di Kabupaten Gorontalo Utara.
Dalam video yang berdurasi selama 39 detik ini memperlihatkan bahwa salah satu mobil ambulans milik Rumah sakit daerah di Kabupaten Gorontalo Utara terkena abu vulkanik.
Hal itu dilihat dari kaca mobil ambulans yang kini telah berdebu.
"Abu ini," ujar seseorang dalam video tersebut.
Sartin Mantang, warga Gorontalo Utara mengaatakan Kabupaten Gorontalo Utara terdampak abu vulkanik meletusnya Gunung Ruang di Sulut.
Sartin Mantang mengatakan saat ini dirinya merasakan efek dari abu vulkanik.
"Ini saja dapat rasa sakit leher," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Senin (30/4/2024).
Sartin pun mengakui bahwa pintu dan jendela rumahnya pun ditutup dengan rapat untuk mencegah abu vulkanik masuk ke dalam rumah.
Sartin yang awalnya merasakan tubuhnya sehat, tiba-tiba langsung merasakan sakit dibagian leher dan juga batuk.
"Kurang aman kondisi sekarang soalnya abu," lanjutnya.
Kata Sartinn walaupun abu vulkanik sudah berada di Kabupaten Gorontalo Utara, masih ada saja masyarakat yang terpantau keluar rumah tanpa menggunakan masker.
"Tidak pakai masker mereka keluar rumah," katanya.
"Cuma untuk sekarang tidak ada anak-anak yang bermain diluar," jelas Sartin.
Warga lain pun melaporkan debu dan pasir vulkanik mulai turun di wilayah Gorontalo Utara sekitar pukul 16.00 WITA.
Sejumlah kendaraan yang melintas di jalanan terlihat diselimuti debu dan pasir vulkanik.
Kendaraan yang terparkir di ruang terbuka, baik di perkantoran maupun permukiman warga, juga diselimuti abu vulkanik.
"Kendaraan saya dipenuhi dengan debu dan pasir vulkanik," ujar Isra Pakaya, seorang warga Gorontalo Utara melaporkan melalui video.
Sejumlah warga pun mulai membagikan suasana di Gorontalo Utara yang mulai terdampak abu vulkanik Gunung Ruang.
"Ini mobil sudah penuh abu vulkanik," ucap seseorang melalui video yang diunggah di media sosial.
Saat dikonfirmasi Pj Bupati Gorontalo Utara, Sila N Botutihe belum menerima informasi terkait abu yang kini bergerak ke wilayahnya.
Namun, Sila yang mengaku berada di luar daerah dalam perjalanan dinas, mengungkapkan akan segera menindaklanjuti informasi tersebut kepada BPBD setempat.

Sebelumnya diketahui, pagi hari yang seharusnya tenang di Tagulandang, Sulawesi Utara, berubah mencekam.
Gunung Ruang kembali mengamuk, memuntahkan material vulkanik pada pukul 02.35 WITA, Selasa (30/4/2024).
Ledakan dahsyat ini tak pelak memicu kepanikan warga.
Mereka kembali berhamburan meninggalkan rumah untuk mencari tempat aman.
Hermanto Lohonauman, warga Desa Balehurama, menceritakan pengalamannya mengungsi ke Mulengen.
"Kami mengungsi di Mulengen, sementara tinggal di gereja," tuturnya dikutip dari TribunManado.com.
Getaran gempa sudah terasa sejak Senin malam (29/4/2024) sekitar pukul 9 malam, menjadi pertanda akan erupsi yang akan segera terjadi.
"Setelah itu mulai mengeluarkan material," ujar Herman.
Hermanto mengungkapkan bahwa letusan kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada 17-18 April 2024 lalu.
"Dia (gunung) kirim batu dan pasir lebih banyak," terangnya.
Ketika erupsi terjadi, warga langsung berhamburan ke arah Tagulandang bagian utara.
Sayangnya, satu rumah di Bahoi tidak luput dari amukan batu pijar, dan hangus terbakar.
"Di sini lebih jauh dari tempat kami mengungsi sebelumnya, tapi masih kena batu dan pasir juga. Ini atap gereja kena," jelas Hermanto.
Profil Gunung Ruang
Gunung Ruang adalah sebuah gunung berapi kerucut (stratovolcano) Tipe-A yang terletak di pulau dengan nama sama yang termasuk dalam administrasi Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara.
Terdapat dua desa/kampung yang berada di pulau vulkanik ini, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente.
Ketinggian puncak gunung yang berupa kubah lava ini adalah 725 m dari permukaan rata-rata laut (sebelum letusan 2024).
Pulau Ruang merupakan bagian puncak dari gunung api yang menjulang dari dasar Laut Sulawesi. Gunung api ini adalah yang paling selatan dari rangkaian gunung api pada busur Sangihe.
Catatan pertama mengenai letusan gunung ini adalah pada tahun 1808.
Meskipun gunung ini cukup aktif dengan selang waktu erupsi antara satu sampai lima puluh tahun, perhatian terhadap gunung ini relatif kurang apabila dibandingkan dengan Gn. Karangetang yang lebih aktif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.