Berita Regional

Anggota DPR RI Matindas Rumambi Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Ruang

Anggota DPR RI asal Sulawesi Tengah Matindas Rumambi mengimbau pemerintah provinsi agar  mengantisipasi dampak rrupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

|
Editor: Ponge Aldi
KOLASE TRIBUNGORONTALO
Anggota DPR RI asal Sulawesi Tengah Matindas J Rumambi 

TRIBUNGORONTALO.COM - Anggota DPR RI asal Sulawesi Tengah Matindas Rumambi mengimbau pemerintah agar mengantisipasi dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Politisi PDIP ini mengatakan dampak erupsi Gunung Ruang tersebut perlu menjadi perhatian daerah lain yang ada di Pulau Sulawesi. 

"Apalagi kalau melihat Gunung Ruang terakhir kali erupsi pada 1871 dan pada 2024 ini kejadian ini terulang. Berarti segala hal bisa terjadi jadi perlu ada kewaspadaan," jelasnya, Senin (29/4/2024)

Pria berdarah Sulut ini berharap pemerintah perlu melakukan kewaspadaan bencana alam gunung meletus.

"Pemerintah Sulawesi Tengah dan sekitarnya juga harus mengantisipasi hal ini," harapnya.

Dia pun berdoa kepada masyarakat Tagulandang Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulut bisa segera dipulihkan keadaannya.

"Semoga warga bisa kembali ke daerah Tagulandang hidup damai seperti sedia kala dan pastinya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tetap memberikan bantuan sampai keadaan benar-benar pulih," jelas anggota DPR-RI sejak 2019 dari PDIP ini. 

Diketahui, kegempaan vulkanik Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, fluktuatif dan cenderung menurun.

Kendati demikian, karakteristik Gunung Ruang unik dan tidak dapat diprediksi karena kenaikan aktivitas cukup cepat.

Terekam sebanyak satu kali gempa guguran dengan amplitudo sembilan milimeter selama 37 detik, gempa vulkanik dangkal sebanyak sembilan kali dengan amplitudo 3-7 milimeter dengan durasi 8-15 detik.

Terekam juga sebanyak 61 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo antara 5-55 milimeter, S-P : 1,3-1,5 detik dengan durasi 16-24 detik.

Sebanyak enam kali gempa tektonik lokal amplitudo 5-15 milimeter, S-P: 4,9-6 detik selama 27-29 detik, serta gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 milimeter, S-P: tidak terbaca selama 31 detik.

Sebelumnya, Stasiun BMKG Pemantau Bariri Global Lore Lindu menyatakan kualitas udara di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu berbahaya.

Kualitas udara Kota Palu dan sekitarnya terdampak Erupsi Gunung Ruang.

Udara di Kota Palu tercemar Gas SO2 atau sulfur dioksida.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved