Soal Pramuka
Soal Ekskul Pramuka tak Lagi Diwajibkan, Guru MAN 1 Kota Gorontalo: Akan Ada yang Hilang
Pembina pramuka MAN 1 Kota Gorontalo, Nisra Saripi menyayangkan ekstrakurikuler (ekskul) pramuka yang tidak lagi diwajibkan.
Penulis: Andika Machmud | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Pembina pramuka MAN 1 Kota Gorontalo, Nisra Saripi menyayangkan ekstrakurikuler (ekskul) pramuka yang tidak lagi diwajibkan.
Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membuat kebijakan baru.
Nadiem menempatkan pramuka sebagai kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.
Hal itu berdasarkan Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Adapun Permendikbudristek ini mulai berlaku 26 Maret 2024. Dan disahkan di Jakarta sehari sebelumnya.
Pasal 34 Bab V Bagian Ketentuan Penutup Permendikbudristek 12/2024 berbunyi:
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Menurut Nisra, pramuka menjadi salah satu wadah untuk membimbing dan mendidik siswa-siswi.
"Kalau itu dihilangkan akan ada yang hilang," kata Nisra kepada TribunGorontalo.com, Senin (01/04/2024).
Ia mengungkapkan bahwa aspek penting dalam kepramukaan adalah adanya penguatan karakter terhadap anak.
Peralihan status tersebut menjadikan program penguatan karakter tersebut tidak akan berlanjut lagi.
"Penguatan karakter anak yang kita jalan di Pramuka itu tidak (akan) berlanjut lagi dan sangat disayangkan kalau anak tidak lagi cinta dan perhatian kepada alam," jelasnya.
Selain itu, pendidikan mental di Pramuka akan terhenti juga.
"Dampak dari perubahan status itu sangat terasa pada pendidikan karakter anak. Kan pramuka itu pendidikan karakter anak kalau itu dihapuskan, pendalaman untuk ke arah sana akan kurang," tutur Nisra.
Baca juga: Siswa SMAN 1 Gorontalo Kecewa Menteri Nadiem Makarim Hapus Aturan Wajib Ikut Pramuka
Nisra merasa tidak masalah jika siswa bisa memilih minat sendiri.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Nisa-Saripi.jpg)
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.