Mendikbud soal Pramuka
Siswa SMAN 1 Gorontalo Kecewa Menteri Nadiem Makarim Hapus Aturan Wajib Ikut Pramuka
Namun setelah Permendikbudristek No. 12 tahun 2024 ini disahkan pada 26 Maret 2024, pramuka sudah tidak diwajibkan lagi untuk diikuti oleh para siswa.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Makarim, baru-baru ini mengeluarkan Permendikbudristek No. 12 tahun 2024 tentang kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah bahwa ekstrakurikuler pramuka menjadi tidak wajib.
Pada aturan sebelumnya di Permendikbud No. 63 tahun 2014, pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa yang diwajibkan di pendidikan dasar dan menengah.
Namun setelah Permendikbudristek No. 12 tahun 2024 ini disahkan pada 26 Maret 2024, pramuka sudah tidak diwajibkan lagi untuk diikuti para siswa.
Kebijakan ini menuai kontroversial di kalangan anggota kepramukaan Gorontalo.
Aisyah Maintji, siswa SMA 1 Gorontalo, mengatakan dirinya sangat menyayangkan jika pramuka tidak diwajibkan untuk diikuti.

Menurutnya kebijakan ini akan menurunkan minat siswa untuk mengikuti ekstrakuliler di sekolah.
"Sangat disayangkan kak. Biasanya ada yang masuk pramuka itu dua hati, antara iya dengan masih takut-takut. Tapi karena adanya ini aturan baru yang tadinya mereka dua hati ini malah tidak tertarik lagi ikut pramuka," jelas Aisyah kepada TribunGorontalo.com. Senin (1/4/2024).
Kata Aisyah, dalam kepramukaan itu sebenarnya banyak manfaat yang bisa didapati oleh anggotanya itu sendiri.
Selain bisa memupuk kepercayaan diri, pramuka bisa menjadi wadah latihan kedisiplinan dan pembentukan mental siswa.
Juga menurutnya, siswa-siswi yang ingin ikut pramuka tapi masih takut dengan adanya penggodokan dalam proses berpramuka.
"Kalau dulu kan wajib, jadi dorang (siswa-siswi) masih pikir dua kali ketika mau mundur. Ini sudah ada aturan demikian, tidak lagi pikir panjang itu langsung keluar," jelasnya.
"Jadi tinggal yang punya kemauan saja dalam hati siapa yang suka gabung ayo, yang tidak suka silakan," imbuh dia.
Hal serupa dilontarkan Mirjan Pantulu.
Mirjan berpendapat kebijakan terbaru ini akan mengurangi motivasi siswa ikut kepramukaan.
"Kita sudah buat bagus-bagus ini pramuka biar siswa siswi enak ikut kepramukaan, eh tiba-tiba ada aturan begini," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.