Tumbilotohe Gorontalo

Lampu Tumbilotohe di Boalemo Gorontalo akan Gunakan Minyak Goreng

"Untuk perayaan tumbilotohe di Kabupaten Boalemo akan memakai metode ramah lingkungan," ungkap Pj Bupati Boalemo, Sherman Moridu, Jumat malam (29/3/20

|
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/WawanAkuba
Tradisi perayaan Tumbilotohe Gorontalo. 

Cahaya yang terang benderang melambangkan kemenangan iman dan harapan baru.

Malam Tumbilotohe menjadi malam paling ramai di Gorontalo. Ribuan lampu hias dipasang di berbagai sudut kota, diiringi lantunan pantun dan atraksi budaya.

Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bagi masyarakat. Biasanya digelar tiga hari sebelum lebaran Idulfitri. 

Keunikan Tumbilotohe terletak pada penggunaan lentera tradisional yang dihiasi janur kuning dan dihiasi dengan pisang sebagai lambang kesejahteraan dan tebu sebagai lambang keramahan.

Formasi lentera yang indah dan atraksi budaya seperti meriam bambu dan festival bedug menambah semaraknya tradisi ini.

Tumbilotohe merupakan tradisi unik yang tidak dijumpai di daerah lain di Indonesia. Tradisi ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Walaupun tradisi serupa dengan nama berbeda terdapat di daerah tetangga Gorontalo seperti Maninjulo Lambu di Bolmut dan Sumpilo Soga di Bolsel, Tumbilotohe di Gorontalo memiliki keunikan dan kemeriahan yang berbeda.

Tradisi ini menjadi ikon budaya Gorontalo yang patut dilestarikan dan dipromosikan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved