Human Interest Story
Sudah Sepuh, Opa Asri Gigih Cari Rezeki dengan Jualan Pisang di Pinggir Jalan Gorontalo
Dahulu, Opa Asri menempuh perjalanan jauh dari Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, hingga ke Telaga, Kabupaten Gorontalo, dengan mengandalkan sepeda tuany
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Di tengah hiruk pikuk Kota Gorontalo, seorang kakek tua bernama Asri (78) setia menjajakan pisang dagangannya.
Sejak usia delapan tahun, Opa Asri, begitu ia akrab disapa, telah bergelut dengan dunia jual beli pisang.
Dahulu, Opa Asri menempuh perjalanan jauh dari Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, hingga ke Telaga, Kabupaten Gorontalo, dengan mengandalkan sepeda tuanya.
Tak jarang, ia harus memikul keranjang berisi pisang.
Baca juga: Rita Polapa Tetap Jualan Lampu Botol Tumbilotohe Gorontalo Meski Banyak Saingan
"Dulu saya jalan kaki, pisang ini saya taruh di keranjang lalu saya pikul," kenangnya kepada TribunGorontalo.com, Jumat (29/3/2024).
Kini, usia yang tak lagi muda dan kondisi fisik yang terbatas tak menyurutkan semangatnya.
Ia tetap setia menjajakan pisang di Jalan Jendral Soedirman, Kota Gorontalo, tepat di samping Rumah Adat Dulohupa Gorontalo.
Setiap hari, Opa Asri menempuh perjalanan dari Suwawa ke Gorontalo dengan menggunakan bentor.
Sepedanya pun setia menemani, mengantarkannya menapaki jalanan kota untuk mencari nafkah.
"Kan jauh sekali dari Suwawa ke sini, saya sudah tidak mampu, capek. Jadi saya naik bentor dulu setengahnya lalu saya lanjutkan naik sepeda ini," terangnya.
Baca juga: Pengamanan Jumat Agung di Kota Gorontalo, 160 Personel Polisi Berjaga
Kisah hidup Opa Asri tak lepas dari perjuangannya sejak kecil. Ia hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Sejak ditinggal orang tua di usia tujuh tahun, ia bergantung pada kebun pisang milik orang lain untuk menyambung hidup.
"Saya berkebun dulu waktu itu baru sudah mulai coba jualan pisang," ungkapnya.
Baca juga: Kerusakan Jalan Pendang Kalengkongan jadi Ancaman Tersembunyi di Pusat Kota Gorontalo
Kini, Opa Asri dibantu oleh sang istri dalam mengarungi kehidupan. Keempat anaknya telah berkeluarga dan memiliki kehidupan sendiri.
Rasa rindu dan bahagia bercampur menjadi satu ketika Opa Asri menceritakan tentang anak-anaknya.
"Dorang (anak-anak) kan sudah besar sudah punya keluarga jadi sudah ada tempat tinggal baru, tidak lagi sama-sama," tuturnya dengan raut wajah penuh makna.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.