Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 8 Halaman 114: Kearifan Lokal dan Budaya yang Terpelihara
Simak kunci jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 114 dalam tugas kearifan lokal dan budaya yang masih terpelihara.
Penulis: Nandaocta | Editor: Nandaocta
TRIBUNGORONTALO.COM - Berikut ini kunci jawaban tugas 'Ayo, Mengamati dan Mengidentifikasi' dalam buku paket halaman 114 mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka.
Kunci jawaban yang dibahas dalam tugas 'Ayo, Mengamati dan Mengidentifikasi' di buku paket halaman 114 mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs adalah membahas tentang kearifan lokal dan budaya yang masih terpelihara dan yang mulai pudar.
Tugas halaman 114 mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs kurikulum Merdeka ini termasuk dalam bahasan Bab 4, yang bertajuk "Melestarikan Budaya Bangsaku".
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 8 SMP Halaman 107: Tradisi, Kearifan Lokal, Budaya Daerah
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Halaman 147 Kurikulum Merdeka: TTS Cerita Anak-Anak Merapi
Tugas yang diberikan pada halaman 114 mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP ini merupakan aktivitas siswa untuk mengamati dan mengenali kearifan lokal dan budaya daerah.
Dalam soal, siswa diminta untuk menjelaskan kearifan lokal dan budaya apa saja yang masih terpelihara dan apa saja yang sudah mulai pudar.
Berikut ini selengkapnya soal dan kunci jawaban untuk tugas 'Ayo, Mengamati dan Mengidentifikasi' dalam buku paket halaman 114 mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka.
Ayo, Mengamati dan Mengidentifikasi
Cobalah kalian amati dan kenali kearifan lokal dan budaya daerah kalian.
Setelah kalian mengamati berbagai kearifan lokal dan budaya daerah, identifikasilah kearifan lokal dan budaya daerah kalian yang masih terpelihara dan yang mulai memudar! Tuliskan penjelasan tersebut pada tabel berikut!

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 8 SMP Halaman 112-113: Upaya Sekolah Melestarikan Budaya
Jawaban Tabel 4.4:
Huyula
Huyula adalah bentuk kearifan lokal dari Gorontalo.
Huyula berarti gotong royong, di mana filosofi ini diungkapkan dalam kata-kata arif “Potutulungia to’u mopiohu, bo dilla poheinga to u moleeto” atau bertolong-tolonglah dalam kebaikan, tetapi jangan berserikat dalam keburukan.
Huyula biasanya dilakukan saat ada warga yang membangun rumah, mengerjakan sawah, membersihkan saluran, membangun jalan atau jembatan, hingga membangun masjid.
Wolimomo
Wolimomo adalah pakaian tradisional perempuan suku Gorontalo.
Wolimomo merupakan salah satu pakaian adat kebesaran yang wajib digunakan pada berbagai upacara adat, salah satunya pada saat akad nikah.
Molunggelo
Sebagaimana mengutip gorontaloprov.go.id, molunggelo, yaitu menidurkan bayi pada buaian yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat Gorontalo yang dilakukan sebagai ungkapan kasih sayang ibu.
Sementara dgip.go.id menyebut, Molunggelo (mopota'e to lulunggela) artinya menaikan bayi pada buaian (ranjang ayunan bayi yang disebut Lulunggela atau buwe-buwe).
Hal ini adalah pernyataan kasih sayang, dengan perawatan perlindungan fisik dan kesehatan bayi.
Tidi lo bituo
Tidi lo bituo disebut juga sebagai tarian keris.
Tarian ini menggambarkan hak azasi wanita untuk menuntuk keadilan, kebenaran, dan memutuskan sesuatu dengan bijaksana.
Tradisi mandi safar di Atinggola
Tradisi ini dilakukan setiap bulan Safar dan bermakna untuk membuang sial serta membersihkan diri dari segala dosa.
Jawaban Tabel 4.5:
Dulialo
Dulialoadalah budaya Gorontalo untuk menghibur keluarga yang berduka.
Ini merupakan tradisi para tetangga dan keluarga di hari pertama kedukaan.
Biasanya masyarakat berbondong-bondong datang di kediaman kedukaan dengan membawa berbagai bahan-bahan masakan, seperti beras, rempah, sayuran serta lauk pauk lainnya.
Apa yang dibawa oleh para tetangga dan kerabat ini lalu dimasak bersama dan disajikan kepada keluarga yang berduka serta para pelayat.
Dembulo
Dembulo kurang lebih sama dengan Dulialo, bedanya yang dibawa oleh tetangga adalah makan yang sudah dimasak atau siap disajikan.
Ini pun dilakukan guna meringankan beban keluarga, terutama dilakukan oleh kaum ibu.
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
Kunci jawaban di atas bukan merupakan patokan utama dalam memberikan jawaban. Namun, diharapkan mendekati contoh tersebut.
TribunGorontalo.com tidak bertanggung jawab atas kunci jawaban dari soal di atas.
(TribunGorontalo.com)
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 222 Kurikulum Merdeka: Sikap Malu di Kehidupan Sehari-Hari |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 225 Kurikulum Merdeka: Latihan Soal Aktivitas 7.6 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 227: Latihan Soal Refleksi |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Modul 2.5 Pelatihan Metodologi PINTAR Kemenag: Model-Model Pembelajaran - Bagian 4 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Modul 3.10 Pelatihan Terampil Membuat Makalah Best Practice Pembelajaran Kemenag |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.