Ramadan Gorontalo 2024

Masjid Hunto Sultan Amai Gorontalo Berbenah Menyambut Ramadan

Pantauan TribunGorontalo.com, Jumat (8/3/2024), masjid peninggalan Kesultanan Gorontalo ini tengah dibenahi oleh pihak takmirul.

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/Husnul Puhi
Kondisi masjid Hunto Sultan Amai Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjelang Ramadan 2024, Masjid Hunto Sultan Amai, salah satu masjid bersejarah di Gorontalo, akan tampil dengan wajah baru.

Pantauan TribunGorontalo.com, Jumat (8/3/2024), masjid peninggalan Kesultanan Gorontalo ini tengah dibenahi oleh pihak takmirul.

Pengecatan ulang dilakukan untuk menyegarkan kembali dinding masjid yang warnanya mulai memudar dan memlamir dinding yang telah rontok akibat termakan usia.

"Iya setiap mau Ramadan pasti ada pengecatan seperti ini," ungkap Joni Derbang (54), salah satu pekerja, saat ditemui di masjid tersebut.

Baca juga: Lapas Gorontalo Terendam Banjir Setinggi 50 Cm, Para Napi Diungsikan

Menurut Joni, tak hanya pengecatan, masjid ini juga dibersihkan secara menyeluruh. Karpet dicuci, ventilasi dan dinding bagian atas dibersihkan dari sarang laba-laba.

Seorang pekerja melakukan pengecatan masjid.
Seorang pekerja melakukan pengecatan masjid.

Proses pembersihan dan pembenahan ini telah dimulai sejak empat hari sebelumnya dan diperkirakan akan selesai dua hari sebelum Ramadan tiba.

Masjid Hunto Sultan Amai merupakan masjid tertua di Provinsi Gorontalo. Dibangun pada tahun 1495 oleh Sultan Amai, pemimpin Kerajaan Gorontalo yang pertama kali masuk Islam.

Hunto singkatan dari Ilohuntungo, yang berarti basis atau pusat perkumpulan Agama Islam kala itu. Masjid ini berlokasi di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.

Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, masjid ini tetap menjaga gaya dan arsitektur aslinya. Hal ini dilakukan agar nilai sejarah dan budaya masjid tetap terjaga.

Masjid Hunto Sultan Amai telah diakui sebagai cagar budaya. Masih bisa dijumpai benda-benda peninggalan berusia ratusan tahun.

Baca juga: Rumah Warga Poowo Gorontalo Terendam Banjir, Penghuni Terpaksa Mengungsi

Ada mimbar khotbah, tiang-tiang utama masjid, bedug dari kayu randu, dan Alquran dengan tulisan tangan, masih dapat dijumpai di masjid ini.

Di sisi kiri masjid, terdapat sumur tua berdiameter sekitar 2x2 meter yang masih difungsikan. Sumur ini konon dibangun menggunakan batu kapur dan direkatkan dengan putih telur Burung Maleo.

Sumur ini dibangun bersamaan dengan masjid dan memiliki diameter sekitar satu meter dengan kedalaman sekira tujuh meter.

Sultan Amai sendiri dimakamkan di area belakang masjid ini.

Pembenahan Masjid Hunto Sultan Amai menjelang Ramadan merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak lama.

Baca juga: Rumah Warga Poowo Gorontalo Terendam Banjir, Penghuni Terpaksa Mengungsi

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved