Berita Kampus
Mahasiswa UNG Gorontalo Buat Obat Pembasmi Nyamuk DBD dari Perasan Daun Pisang Kepok
Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membuat ramuan pembunuh nyamuk Aedes Aegypti pembawa penyakit Demam Berdarah (DBD).
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Fadri Kidjab
Srigita pernah mencoba membunuh nyamuk menggunakan perasan daun pisang kepok tersebut yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo dan di Kelurahan Hunggaluwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Hasilnya ada sekira 19 ekor nyamuk yang mati dengan perasan tersebut.
Baca juga: Tubuh Wanita Gorontalo Ini Melepuh Gara-gara Gunakan Produk Pemutih yang Dibeli dari Akun TikTok
Srigita berharap melalui skripsinya kepada masyarakat untuk memanfaatkan tumbuhan alam yang bisa dijadikan sebagai bahan alami membunuh nyamuk.
Bagi instansi bisa mendukung penggunaan inteksida alami ini dan mensosialisasikannya kepada masyarakat tentang penggunaan perasan pisang kepok sebagai alternatif pencegahan virus DBD.
Selain perasan daun pisang kepok, membunuh nyamuk DBD juga bisa dilakukan dengan menggunakan perasan daun kamboja.
Dalam perasan daun kamboja Ada senyawa aktif flavonoid, alkaloid, terpenoid dan glikosid.
"Bila senyawa ini masuk kedalam tubuh larva (nyamuk) alat pencernaannya akan terganggu dan juga menghambat reseptor perasa di mulut larva," tulis Cian Tagoi dalam skripsinya yang berjudul pengaruh perasan daun kamboja terhadap kematian larva Aedes Aegypti.
Senyawa flavanoid bekerja sebagai inhibitor kuat yang menyerang pernapasan.
Senyawa terpanoid dapat bekerja sebagai inteksida atau berdaya racun terhadap hewan, penolak serangga dan sebagainya.
Sedangkan senyawa alkanoid dan glikosid juga dapat bertindak sebagai racun perut dan racun kontak.
Cara menghasilkan perasan daun kamboja ini pun sama seperti perasan daun pisang kepok.
Proses ini membutuhkan daun kamboja secukupnya untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Daun kamboja tersebut ditumbuk hingga mengeluarkan air perasannya. Air perasan daun kamboja akan menjadi senjata membunuh nyamuk DBD tersebut.
Cian berharap agar penemuannya ini dapat membantu instansi kesehatan dalam mencegah terjadinya DBD. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.