Berita Kesehatan
Gorontalo Kekurangan Dokter Gigi, Hanya Ada 10 Layani Seluruh Faskes
Pria yang dulunya bekerja sebagai tukang ojek payung ini kini sukses menjadi pengusaha gym dan sering diundang sebagai juri di berbagai perlombaan bin
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Hanya 10 dokter gigi yang bertugas di Puskesmas se-Kota Gorontalo, jumlah ini jauh dari ideal dan menyebabkan layanan kesehatan gigi di Puskesmas belum maksimal.
"Pelayanan gigi tersedia setiap hari di semua Puskesmas," ungkap Kafrawiyanto Maku, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Gorontalo.
"Namun, tindakan yang membutuhkan dokter gigi tidak tersedia di semua Puskesmas," tambah dia.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa dan Alumnus IAIN Gorontalo Keluhkan Dugaan Pungli saat Ujian
Kurangnya dokter gigi ini menyebabkan banyak Puskesmas yang tidak dapat menangani kasus gigi yang kompleks, seperti penambalan besar dan penyediaan gigi palsu.
Intje Rauf, dokter gigi di Puskesmas Kota Selatan, mengungkapkan kalau ada beberapa jenis penanganan yang tidak bisa mereka lakukan di puskesmasnya.
Seperti penambalan besar dan penyediaan gigi palsu.
"Tergantung kasusnya, di sini yang ringan-ringan aja. Kalau besar nanti dirujuk," ucap Intje.
Selain itu, penanganan scalling gigi yang seharusnya dapat dikerjakan di puskesmas, di Puskesmas Kota Selatan tidak bisa.
Hal itu karena alat yang mereka miliki sudah tidak memadai untuk mengerjakan scalling.
Di puskesmas lain, yakni di Puskesmas Kota Barat, berbeda lagi. Di puskemas ini bisa scalling gigi.
Sebab alatnya sudah tersedia dan memadai, serta memiliki dokter untuk mengerjakannya.
"Tapi harus janjian dulu, karena penanganan scalling gigi butuh waktu lama. Nanti kalau ditangani (langsung) yang lain nunggunya jadi lebih lama," ucap Anwar Pasaribu, Kepala Puskemas Kota Barat.
Baca juga: Realme Note 50 Jadi Rekomendasi HP Harga Rp 1 Jutaan dengan Kualitas Jempolan, Ini Spesifikasinya
Namun, penanganan untuk tambal gigi di puskesmas ini tidak bisa dilakukan. Sebab bahan penambalan tidak tersedia.
Sekadar informasi kebanyakan pasien yang datang ke puskesmas adalah pasien BPJS.
Kendati demikian, bagi warga yang tidak memiliki BPJS tetap bisa datang ke Puskesmas dengan biaya yang lebih murah daripada di klinik.
Setiap biaya retribusi yang harus dibayarkan tergantung pada penanganan.
Biaya retribusi di puskesmas cukup transparan karena biayanya sudah terpampang di setiap lobi puskesmas yang ada di Kota Gorontalo. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.