Beras Gorontalo

Kabar Buruk bagi Warga Boalemo, Panen Tertunda, Harga Beras Lokal Melonjak

Hal ini mengakibatkan kelangkaan beras dan lonjakan harga. Contohnya adalah di Desa Potanga, Kecamatan Botumoito, di mana padi belum menunjukkan tanda

|
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/Nawir Islim
Landscape sawah di Boalemo, Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo -- Kabar buruk bagi warga Kabupaten Boalemo. Panen padi lokal di daerah tersebut tertunda.

Hal ini mengakibatkan kelangkaan beras dan lonjakan harga. Contohnya adalah di Desa Potanga, Kecamatan Botumoito, di mana padi belum menunjukkan tanda-tanda akan panen.

Berdasarkan pantauan TribunGorontalo.com pada Rabu (28/2/2024), tanaman padi di persawahan Potanga masih berusia 1 bulan dan belum menumbuhkan gabah.

Hal ini dibenarkan oleh Hardjo Djunaidi (40), seorang petani padi di desa tersebut.

"Padi di sini baru berumur 1 bulanan dan belum tumbuh gabah," ungkap Hardjo kepada TribunGorontalo.com di rumahnya.

Baca juga: Rekapitulasi Suara Pileg di Pohuwato Sempat Tertunda, Ditargetkan Rampung Hari Ini

Ia menambahkan bahwa panen padi di Potanga biasanya berlangsung sekitar 3-4 bulan setelah tanam.

Artinya, panen baru akan terjadi pada bulan April atau Mei, tergantung kondisi cuaca dan hama.

Persawahan Potanga sendiri memiliki luas sekitar 2,5 hektar. Menurut Hardjo, meskipun luasnya cukup besar, hama tetap menjadi ancaman utama yang dapat mengganggu kualitas dan hasil panen.

"Sawah di sini memang luas, tapi kalau ada hama, tetap sedikit yang akan dipanen," tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa gabah yang di panen kemungkinan besar hanya akan habis di tempat pengolahan padi dan tidak terdistribusi ke pasar karena harganya yang jauh lebih murah.

"Nantinya kalau sudah panen, beras tersebut pasti sudah habis di tempat olah karena harganya yang murah dan tidak terdistribusi ke pasar-pasar," kata Hardjo.

Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran bagi para penikmat beras di Boalemo, karena pasokan beras lokal yang terbatas dapat menyebabkan harga beras melonjak.

Sebelumnya diketahui, harga beras di Gorontalo mengalami kenaikan signifikan sejak bulan Januari 2024.

Hal ini dipicu oleh kurangnya pasokan atau stok beras dari petani. Pedagang beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo kompak menaikkan harga beras.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sopir Menghayal, Minibus Tabrak Tiang Lampu Penerangan Jalan Desa Mohungo Gorontalo

Muhammad Alif, pedagang beras mengungkapkan bahwa harga beras per 50 kg telah naik dari Rp 500-600 ribu menjadi Rp 800 ribu.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved