Human Interest Story
Beralih Jualan Bakso di Gorontalo, Mantan Guru Honorer Raih Penghasilan Jutaan Rupiah
Siapa sangka, di balik gerobak sederhana itu terdapat kisah seorang pria berpendidikan yang menemukan jalan hidupnya sebagai pedagang bakso.
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Di tengah hiruk pikuk Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Bone Bolango, seorang pria bernama Ahmat Khuzer Tarmizi dengan cekatan menjajakan baksonya.
Teriakan khasnya, "Bakso... bakso..." menggema, menarik perhatian para pembeli yang kelaparan.
Siapa sangka, di balik jualan bakso sederhana itu terdapat kisah seorang pria berpendidikan yang menemukan jalan hidupnya sebagai pedagang bakso.
Ahmat, alumni Universitas Jember Indonesia (UIJ), pernah merasakan getirnya hidup sebagai guru honorer dengan gaji Rp 200 ribu per bulan, yang cairnya pun tiga bulan sekali.
"Cuma 200 ribu sebulan, itu pun cairnya tiga bulan sekali. Nunggu dana bos," kata Ahmat kepada TribunGorontalo.com, Selasa (27/2024).
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Upayakan Kuliner, Produk Kreatif Hingga Wisata Gorontalo Masuk UNESCO
Ketidakadilan dan minimnya penghasilan mendorongnya untuk mencari peluang lain.
Petualangannya membawanya ke Halmahera, mencoba peruntungan sebagai penambang.
Namun, sistem kerja yang kaku dan penuh tekanan membuatnya kembali mencari alternatif.
Pada tahun 2022, Ahmat memutuskan untuk merantau ke Gorontalo.
Tanpa keraguan, ia memulai babak baru sebagai pedagang bakso keliling.
Awalnya, rasa gengsi menghantuinya. Namun, kebutuhan hidup dan tekad untuk maju mendorongnya untuk terus berjualan.
"Masalahnya butuh makan, mereka yang ngomongin engga kasih makan. Sekarang sih udah putus urat malu saya," katanya.
Baca juga: Karya Siswa SMAN 1 Tilamuta Tembus Nasional, Himakom UNG Beri Apresiasi
Ahmat tak segan untuk menjalin komunikasi yang hangat dengan para pelanggannya.
Ia menjadikan mereka sebagai teman, menciptakan hubungan yang harmonis dan suasana yang menyenangkan saat bertransaksi.
Seporsi baksonya dibanderol dengan harga Rp 10 ribu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.