Masalah RSAS Gorontalo

Kontraktor Proyek RSUD Aloe Saboe Janji Bayar Gaji Pekerja Pekan Depan

Kontraktor proyek RSUD Aloe Saboe Gorontalo menegaskan pekan depan akan membayar gaji pekerja yang menunggak.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/ARIANTOPANAMBANG
Kontraktor proyek RSUD Aloe Saboe Gorontalo, Topan Samudra Perkasa dan PPK Proyek Bangunan RSUD Aloe Saboe Gorontalo, Diki Haryadi. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kontraktor proyek RSUD Aloe Saboe Gorontalo menegaskan pekan depan akan membayar gaji pekerja yang menunggak.

Diketahui, pekerja proyek bangunan baru bedah jantung dan stroke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe mengeluh belum menerima gaji selama 2 bulan

Topan Samudra Perkasa memastikan pembayaran gaji pekerja dilakukan pekan depan. 

"Ini masih proses, kami berusaha di minggu depan sudah clear ya, saya akan berjuang secepat mungkin," ungkapnya pada Jumat (24/2/2024)

Topan mengakui ada sekitar 20 orang pekerja dari Jawa dan Manado yang gajinya belum dibayarkan.

Namun, ia memastikan kesehatan dan keselamatan. Ia juga memperhatikan subsidi makanan untuk pekerja bahkan menyimpan stok.

"Segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerja, memang masih menjadi tanggung jawab kami," ucapnya

Topan menjelaskan pihaknya sudah menyelesaikan fisik bangunan Januari kemudian dilanjutkan dengan pemenuhan kelengkapan administrasi.

"Karena administrasi dan fisik clear and clear 100 persen, jadi sudah kami selesaikan semua," tegasnya

Menunggu Hasil Audit BPK

Proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe yyyyy
Proyek bangunan baru bedah jantung dan stroke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Bangunan RSUD Aloe Saboe, Diki Haryadi mengatakan belum dibayarkannya gaji pekerja karena menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Diki menjelaskan sebenarnya dua hal penting yaitu unsur fisik dan administrasi sudah dipenuhi oleh kontraktor

Namun pembayaran gaji baru bisa dibayarkan sebanyak 95 persen, sedangkan 5 persen merupakan retensi sebagai jaminan pemeliharaan pekerjaan.

Hal ini di atur dalam pasal 53 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.t.

"Kontraktor ini berasal dari luar daerah, sehingga dia bermohon pencairannya ini full 100 persen, cuman ada retensi 5 persen dalam aturan," jelasnya pada Jumat (23/2/2024)

Pembayarannya 5 persen belum bisa dilakukan karena bertepatan dengan audit BPK. 

Pihaknya akan mendahulukan audit dari BPK, jika masih ditemukan kekurangan atau kelebihan pembayaran maka akan segera diselesaikan.

Jika hasil dari BPK sudah keluar dan kemudian terdapat temuan, maka pihak kontraktor akan menyelesaikannya.

"Kemudian mereka menerbitkan jaminan pemeliharaan, lalu setelah itu akan dibayarkan secara tuntas (gaji pekerja proyek). Sehingga penyedia (kontraktor dan pekerja) bisa pulang keluar daerah dengan lega," tambahnya

Diki mengatakan sesuai jadwal BPK ada melakukan audit di RSUD Aloe pada pekan depan."Minggu depan ada audit lapangan dari BPK," ucapnya

Gaji Proyek RS Aloei Saboe tak Cair, Pekerja Asal Jawa Tak Bisa Hadiri Pemakaman Orangtua

Haryono, pekerja Bangunan Gedung Bedah Jantung dan Stroke RS Aloei Saboe, Kota Gorontalo mengaku tak bisa hadiri pemakaman ibunya.

Hal itu lantaran gajinya tak kunjung cair. Bahkan ia harus bersabar dalam dua bulan ini menunggu haknya tersebut. 

"Rabu kemarin sebelum pemilihan (14 Februari 2024), Ibu saya meninggal pun saya gak bisa pulang, keadaan begini, gak ada tiket," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Jumat (23/2/2024)

"Sampai istri juga marah-marah di rumah," tambahnya.

Tak hanya itu, Haryono juga mempunyai sejumlah utang di bank. Ia kepikiran dengan hal itu.

"Bahkan orang rumah sudah jual barang-barang, ada kalung, gelang sudah dijualin untuk makan dan biaya lain," ucapnya.

Ia pun mewakili pekerja lainnya meminta pihak rumah sakit dan kontraktor agar segera memberikan haknya.

"Tolong untuk bapak direktur dan bapak kontraktor, kita sebagai tenaga cuman ngambil uang kita kerja, jangan sampai kita yang sakit di sini, makasih," tuturnya.

Diketahui sebelumnya sekitar 14 pekerja bangunan baru bedah jantung dan stroke RSUD Aloe Saboe belum menerima gaji selama dua bulan.

Menanggapi hal tersebut Direktur RSUD Aloe Saboe, Andang Ilato mengatakan hal tersebut bukanlah tanggung jawabnya.

"Saya lagi sibuk, itu bukan urusan saya," ucapnya saat ditemui TribunGorontalo.com di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).

Andang menjelaskan persoalan pekerja merupakan tanggung jawab dari pihak Kontraktor Bangunan."Tanyakan ke kontraktor," jelasnya

Dikutip dari LPSE Kota Gorontalo, proyek ini bernama Pengadaan Bangunan Gedung Bedah Jantung dan Stroke. 

Proyek ini tercatat dengan kode tender 1519685. Nilai pagu paket mencapai Rp 16,5 miliar.

Tender dibuka sejak 24 Maret 2023 dan diikuti oleh 123 peserta. 

Tender proyek tersebut dimenangkan oleh perusahaan PT. Wiratama Graha Raharja, Jalan Pagesangan 4 Kencana, Surabaya, Jawa Timur. 

Perusahaan ini menawar proyek hingga Rp 14,5 miliar atau Rp 1,5 miliar lebih murah dari HPS-nya. (*/Arianto)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved