Human Interest Story
Cerita Satria Enggar Walenta, Berawal dari Pelayan Restoran hingga jadi Chef Hotel Bintang 5 Jakarta
Satria Enggar Walenta, mantan chef hotel bintang lima membuka bisnis makanan di Kalimadu, Jl Madura, Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Penulis: Andika Machmud | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Satria Enggar Walenta, mantan chef hotel bintang lima membuka bisnis makanan di Kalimadu, Jl Madura, Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Pria akrab disapa Enggar ini mengaku sejak awal ingin menjalankan bisnis di dunia kuliner.
Sejak kecil Enggar sejatinya tidak tidak tertarik memasak. Pun ayahnya ingin Enggar jadi mekanik namun ia tak berniat mengikut jejak ayahnya itu.
"Itu bukan passion saya, saya tidak nyaman," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (17/02/2024).
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) di tahun 2015, Enggar memutuskan bekerja di restoran Domestique Gorontalo.
"Awalnya itu di Domestique untuk jadi waiters," katanya.
Rupanya ini jadi awal Enggar masuk ke dunia Food n Baverage.
Ia kemudian merantau ke Manado dan bekerja di MM Juice.
Di Manado ia sempat jadi tukang cuci piring, sampai akhirnya ia diangkat sebagai Cook Helper (pembantu koki). Tugasnya adalah untuk mempersiapkan bahan-bahan masakan.
Enggar merasa ingin melanjutkan pengetahuannya dengan berkuliah D1 di National Culinary Service Academy (NCSA).
Ia sempat masuk komunitas memasak (Indonesian Chef Association) yang dipelopori Chef Juna.
Dalam menjalani masa kuliahnya, Enggar akhirnya magang di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta selama enam bulan. Pekerjaannya dianggap bagus hingga ia diangkat menjadi staf.
Pekerjaan baru di Jogjakarta ini membuat Enggar harus memulai semua dari nol lagi hingga akhirnya bisa naik mendapatkan jabatan koki.
Setelah bekerja tiga tahun, Enggar memutuskan keluar dan melanjutkan kariernya di Papua.
Enggar bekerja di Restaurant King Arpas, mengisi posisi Chef de Partie.
"Di Papua itu ngulik masakan, sama mengontrol anak buah di bawahnya," paparnya.
Dua tahun bekerja, Enggar kembali ke DKI Jakarta dan bekerja sebagai koki di Hotel Holiday Inn.
Namun tak lama kemudian ia pindah ke Bali. Di Uluwatu Resort Enggar terus mengembangkan skill memasaknya. Ia juga sempat bekerja di Kapitoo Glamping & Cafe di Toraja.
"Di Toraja, saya harus membuat resep dan SOP baru," jelasnya.
Selama pengalamannya di berbagai daerah, Enggar sempat kesulitan selera orang.
"Misalnya kan Jogja dan Papua itu cita rasa untuk lidahnya beda, Papua itu lebih suka porsi jumbo dan pedas, Jogja itu sukanya manis," ungkapnya.
"Saya itu basicnya chinese sama western food, tapi saya suka ngulik tradisional atau nusantara food," sambungnya.
Ia mengaku lebih bangga ketika berhasil untuk membuat masakan baru dan bahannya dari rempah Indonesia.
Enggar mengaku senang ketika melihat pengunjung bisa mencicipi makanan yang disajikannya.
Ia semakin nyaman dengan dunia kuliner karena bisa saling berbagi pengalaman terhadap orang baru.
Enggar berharap memiliki restoran dan bisa memperkenalkan makanan fine dinning di Gorontalo.
Baca juga: Berenang dan Bersantai di Bukit Proja, Wisata Gorontalo yang tak Pernah Sepi saat Akhir Pekan
Kembali ke Gorontalo
Setelah malang melintang di berbagai provinsi, Enggar memutuskan pulang ke Gorontalo.
Awalnya ia hanya ingin bersilaturahim dengan keluarga. Pada saat The Vibes mencari chef baru, Enggar pun menawarkan diri.
Selama setahun lebih di The Vibes, ia semakin nyaman tinggal di Gorontalo.
Akhirnya Enggar memutuskan untuk membuat rumah makan miliknya sendiri.
"Saya ingin mencoba menjadi owner atau pemilik dari rumah makan," tuturnya.
Ia mendirikan rumah makan pertamanya di Jalan Panjaitan Kota Gorontalo.
Namun lapangan parkir dan banyak debu, ia mencari tempat lain dan memilih Kalimadu.
Rumah Makan bernama Chef Pinggiran ini awalnya kecil dan hanya mampu menampung empat orang.
Namun karena dirinya viral di Tiktok, masyarakat Gorontalo berbondong-bondong untuk mencoba masakannya.
Terhitung hanya enam bulan semenjak pembukaan resmi di bulan Oktober 2023, saat ini rumah makan Chef Pinggiran sudah diperluas.
"Ini awalnya hanya di lorong kecil, kita enam bulan karena viral dan banyak pengunjung bisa berkembang," terangnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Satria-Enggar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.