Mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie Bakal Memilih di TPS 3 Moodu

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -  Mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie direncanakan akan memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 di Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Mantan Gubernur Gorontalo itu bermukim di RT 2 RW 1, Kelurahan Moodu, Kota Gorontalo.

TPS 3 berada di Jalan Taman Pendidikan, bertepatan samping Poltekkes Gorontalo. 

Untuk daftar pemilih di TPS 3 merupakan warga Moodu yang bermukim di RT 2 RW 1, dan sebagian RT 1 RW 2.

Ketua KPPS TPS 3 Moodu, Rita Ronosumitro membenarkan, bahwa mantan Gubernur dua periode itu akan mengeluarkan hak suaranya di tempat tersebut.

"Iya benar, di sini TPS-nya pak Rusli, kebetulan ia tinggal di dekat sini," ungkap Rita singkat saat ditemui di TPS 3, Selasa (3/2/2024).

Diketahui, jarak kediaman Rusli Habibie dari TPS 3 tempat ia akan memilih hanya sekitar 100 meter. Cukup berjalan kaki sudah sampai.

Tak hanya Rusli, bahkan isterinya Idah Syaidah yang saat ini mencalonkan DPR RI turut akan menyumbangkan suaranya di TPS tersebut.

"Isterinya juga di sini, Idah Syaidah. Kalau anak mereka si Alam di tempat lain, karena sudah menikah dan masih di kota juga," jelas Rita.

Dia menjelaskan bagaimana persiapan mereka dalam menghadapi Pemilu 2024 esok hari pada 14 Februari.

Untuk persiapannya, sudah hampir rampung tinggal mengisi beberapa hiasan pernak pernik, papan informasi dan penertiban kursi.

Pantauan TribunGorontalo.com, TPS 3 Moodu sudah terbangun tenda dan sebagian hiasannya juga sudah hampir rampung.

Ukuran tenda TPS 3 Moodu memiliki luas 8 x 16. Ukuran ini kata Rita, memang sesuai aturan yang ditetapkan oleh pihak KPU.

"Kalau persiapannya sudah 85 persen, 15 persennya tinggal pengaturan meja, kursi, dan hiasan lainnya," imbuhnya.

Sementara, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 3 Moodu sedikitnya 296. Namun, yang teredar hanya 255. 

Artinya, hanya 255 jiwa yang akan memilih di TPS 3 Moodu esok hari. 41 jiwa lagi berada di tempat lain.

Maksud 41 jiwa itu, ada sebagian yang pindah domisili, meninggal dunia dan ada juga yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

"Kalau 41 orang itu kebanyakan pindah domisili di luar daerah, dan juga di penjara," tandasnya. (*)