Berita Kota Gorontalo
Drainase Kota Gorontalo Dipenuhi Lumpur dan Sampah, Warga: Hujan Beberapa Jam Pasti Tergenang
Drainase Kota Gorontalo dipenuhi sampah dan endapan lumpur. Idan Muhammad, Warga Gorontalo menyebut kondisi drainase Kota Gorontalo saat ini tak siap
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Drainase Kota Gorontalo dipenuhi sampah dan endapan lumpur.
Idan Muhammad, Warga Gorontalo menyebut kondisi drainase Kota Gorontalo saat ini tak siap ketika hujan turun.
"Jangankan sehari hujan, beberapa jam saja pasti akan tergenang ini jalan," kata Idan Muhammad kepada TribunGorontalo.com, Jumat (9/2/2024).
Bahkan ketika sampah dibersihkan pun disebut masih tak mampu mencegah genangan.
"Kalaupun kita angkat sampahnya, itu yang di atas saja tapi dalam lumpur juga banyak," ungkapnya.
Beberapa drainase di Kota Gorontalo memiliki ukuran berbeda-beda.
Contohnya jalan HB Jassin. Dari simpang lima Telaga hingga pertigaan kawasan RS Bunda menuju jalan Jenderal Soedirman. Drainase di sisi kiri bahu jalan sudah tak berfungsi.

Selain sampah, endapan lumpur yang mengering nyaris menutupi seluruh drainase. Beberapa lokasi di situ sudah jadi tempat pembuangan sampah.
Sama halnya drainase di Jalan Jenderal Soedirman, tepatnya di depan Kantor Kesbangpol Provinsi.
Meskipun ukuran drainase hampir tiga meter, endapan lumpur dan sampah hampir mengisi setengah ukuran drainase.
Apabila ditarik lurus ke arah timur, drainase ini terintegrasi dengan drainase depan Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Tepat depan Toko Mufidah dan Masjid Kampus UNG, Sabilurrasyad langganan genangan air saat hujan lebat.
Begitupun ruas jalan Achmad Najamuddin. Drainase di depan SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, endapan lumpur juga menjadi masalah utamanya.

Baca juga: Genangan Setinggi Mata Kaki Dianggap Lumrah di Kota Gorontalo saat Hujan Terjadi
Pengamat Tata Kota Sry Sutarni Arifin menilai seluruh drainase di Kota Gorontalo sudah terintegrasi dengan baik.
Hanya saja integrasi antar drainase bukan satu-satunya solusi untuk menghindari lupakan air.
"Sehingga dalam master plan-nya, salah satu yang bisa jadi solusi selain pelebaran adalah pemeliharaan," ujarnya.
Pemeliharaan itu bisa menjadi upaya menjaga stabilitas dan volume air mengalir dengan baik. Sehingga potensi luapan air saat musim hujan bisa diminimalisir.
"Tumpukan sampah dan endapan lumpur mestinya harus digeruk agar aliran air bisa lancar," tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.