Human Interest Story

Cerita Hairun Sau, Penjual Batu Akik Gorontalo Sukses Wujudkan Impian Anaknya jadi Perawat dan Bidan

Hairun Sau, penjual batu akik asal Gorontalo sukses membiayai sekolah kesehatan kedua anaknya hingga menjadi perawat dan bidan.

TribunGorontalo.com/Prailla
Hairun Sau, Penjual batu akik di Kota Gorontalo 

Warga pencinta batu akik pun berbondong-bondong memesan batu akik pada Hairun.

Usaha batu akik di depan BNI kompleks pertokoan Murni itu langsung laris manis.

"Karena pada saat itu baru saya yang jual. Itu saya sampai masuk koran, besoknya sudah banyak orang yang datang ke rumah," tuturnya.

Berkat jualan batu akik tersebut, Hairun mampu membiayai sekolah kedua putrinya sampai perguruan tinggi.

"Alhamdulillah yang pertama sudah jadi bidan dengan PNS. Lalu yang kedua perawat, yang sedikit lagi selesai (kuliahnya)," lanjutnya.

Namun, popularitas toko Hairun berangsur pudar seiring hilangnya minat masyarakat terhadap batu akik.

Baca juga: Sosok Tahta Mardhotillah Kasim, Siswi Gorontalo Peraih Medali Emas Biologi hingga Penulis Buku

Usaha Hairun ngetop selama dua tahun saja. 

Menurut Hairun, ada dua kemungkinan penyebab batu akik tidak lagi populer, yakni anggaran dan kualitas.

Hairun mengatakan, rata-rata pembeli batu akik adalah para pejabat pemerintahan. Harga mahal batu akik perlahan membuat para pembeli makin berkurang.

"Faktor pertama karena anggaran gaji mereka yang mungkin dipotong oleh pusat. Sedangkan batu akik harganya ratusan hingga jutaan ribu," katanya.

Faktor kedua, popularitas batu hilang karena para pembeli sering terkecoh harga. Mereka membeli batu akik kualitas rendah tapi harganya terlampau mahal.

"Kadang masyarakat kecolongan. Katanya batu akik ini akan awet hingga bertahun-tahun. Tapi baru setahun dua tahun sudah rusak. Jadi masyarakat kecewa. Manalagi kalau harganya yang jutaan dibeli," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved