Makam Raja Hubulo Gorontalo, Lokal Hingga Turis Belanda Datang Berziarah

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Makam Raja Hubulo Gorontalo sering dikunjungi oleh penziarah dari lokal hingga turis asing.

Makam Raja Hubulo telah menjadi wisata sejarah sejak dulu. Masyarakat menyakini Raja Hubulo sebagai Aulia (Wali) penyebar Islam di Gorontalo sejak abad ke-17.

Makam Hubulo atau juga disebut dengan pemakaman keluarga dan keturunan dari Gobel tersebut terletak di Desa Keramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Dari pusat Kota Gorontalo, jarak Makam Raja Hubulo tersebut sekitar 7 kilometer (km). Ketika tiba di Makam pengunjung harus menaiki 60 anak tangga.

Terlihat di samping pintu masuk menuju Makam Raja Hubulo terdapat Pondok Pesantren Hubulu sebagai peninggalan sejarah Raja Hubulo.

Baca juga: Makam Aulia Ta Diyaa Oyibuo, Wali Gorontalo Tanpa Pusar

Baru beberapa saat menaiki anak tangga pengunjung akan diperlihatkan dengan gerbang pintu masuk yang bertuliskan "Makam Hubulo (Gobel) Raja Bulango (1752 - 1772) Gelar Aulia Salihin, Lahir 1709 Wafat 1793".

Setelah memasuki pintu masuk pengunjung akan diperlihatkan Musholla yang masih terawat dengan ukiran arab di sekelilingnya. Pula di dalam mushola tersebut terdapat dua peti mati.

Musholla tersebut digunakan untuk salat jenazah apabila ada dari keluarga atau keturunan Gobel meninggal dunia.

Setelah melewati mushola pengunjung akan menaiki beberapa anak tangga lagi, barulah ketika sampai di puncak pengunjung bisa melihat Makam Raja Hubulo Gobel.

Terdapat satu bangunan berbentuk persegi dengan kubah berwarna hijau dan bagian depan bangunan dilapisi warna emas.

Pintu yang terbuat dari kayu dan dinding beton yang mengelilingi bangunan Makam Hubulo itu menambah kesan estetis dan bersejarah.

Dalam bangunan tersebut ada Makam Raja Bulango atau disebut Raja Hubulo Gobel.

Terlihat puluhan makam lain di sekitar yang juga memiliki nama belakang Gobel.

Makam Tyaeb Mohammad Gobel, pendiri perusahaan elektronik Indonesia PT National Panasonic Gobel, yang merupakan ayah dari Rahmat Gobel, juga di kawasan ini.

Penjaga Makam, Arfan Gobel (50) mengatakan wisata sejarah tersebut sering di datangi oleh penziarah dari warga Gorontalo, luar daerah hingga warga negara asing.

"Dari luar negeri itu juga banyak, tapi yang paling sering dari Belanda, mereka yang paling tau sejarah Raja Bulango ini, karena sudah dibukukan sama mereka," ungkapnya Sabtu (20/1/2024).

Lebih lanjut Mantan Kepala Desa Keramat itu menuturkan penziarah biasanya datang pada hari Jumat, Minggu dan hari hari besar Islam.

"Makannya ini selalu kami rawat dengan baik, dan pengunjung bisa siapa saja dan datang kapan saja yang penting bisa menjaga kebersihan," ucapnya.

Baca juga: Menikmati Pemandangan Danau Limboto dari Masjid Qubah Makam Raja Ilato

Tak hanya itu, Arfan juga menegaskan terkait dengan pengambilan tanah di Makam Raja Hubulo bukan bertujuan untuk hal yang menjurus pada kesyirikan.

"Raja Hubulo Gobel ini kan wali Allah, jadi sesuatu yang suci, jadi jangan menyakini sesuatu yang tidak masuk pada ranah agama Islam," tegasnya

Hal itu ditegaskan Arfan karena banyak masyarakat yang membawa pulang tanah di Makam tersebut, namum meskipun sering diambil kondisi tanah di pusara Raja Hubulo seakan tidak pernah berkurang.

"Bisa mengambil yang penting tidak digunakan untuk hal-hal syirik," tambahnya.(*)