Virallokal
Puskesmas Telaga Gorontalo Pasang Alarm, Berbunyi saat Pasien Masuk UGD
Pemasangan alarm otomatis merupakan arahan dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo memasang alarm otomatis guna meningkatkan pelayanan kepada pasien.
Pemasangan alarm otomatis merupakan arahan dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.
"Jadi setiap orang atau pasien yang masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD), alarm akan otomatis berbunyi," terang Kepala Puskesmas Telaga Meliyana Panther, saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Rabu (17/1/2024).
Adapun alarm dipasang pasca kelalaian yang sempat dilakukan oleh UGD Puskesmas Telaga. Alarm itu dipasang tepat di tengah pintu bagian atas.
"Kucing saja lewat, itu pasti berbunyi," timpal Meliana.
Adanya alarm itu lanjut Meliana, sebagai fasilitas penunjang guna meningkatkan palayanan. Selain itu, pihaknya juga tengah merenovasi beberapa ruangan.
"Kalau yang renovasi memang sebelumnya sudah tertuang dalam rencana program di tahun sebelumnya," tambahnya.
Renovasi dan perbaikan fasilitas yang sudah terealisasi itu diantaranya, ruang persalinan dan pengadaan kanopi.
Saat ini pihaknya juga tengah menyurati Dikes Kabupaten Gorontalo, guna mendapat penempatan petugas Satpol PP.
"Kemarin kita sudah surati, namun belum bisa direalisasikan. Tahun ini sementara kita usahakan lagi," tutupnya.
Sebelumnya perwakilan Ombudsman RI Provinsi Gorontalo menyatakan petugas jaga layanan Unit gawat Darurat (UGD) di Puskesmas Telaga melakukan kelalaian.
Kesimpulan ini tercantum dalam Laporan akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman Gorontalo yang dirilis Jumat 5 Januari 2024.
Ombudsman menyatakan, kelalaian dilakukan oleh petugas jaga UGD berdasarkan pemeriksaan klarifikasi dan pemeriksaan CCTV pada Puskesmas Telaga pada tanggal 4 Desember
2023.
"Dalam proses pemeriksaan tersebut Ombudsman menemukan adanya kelalaian yang dilakukan oleh petugas jaga UGD pada saat ada pasien yang hendak mengakses layanan Unit gawat Darurat (UGD) di Puskesmas Telaga," tulis Ombudsman dalam laporannya.
LAHP Ombudsman Gorontalo telah menyerahkan LAHP terkait Puskesmas Telaga itu ke Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.
Menurut Azhary Fardiansyah, Asisten Pemeriksaan Laporan Perwakilan Ombudsman RI Provinsi
Gorontalo, dalam LAHP itu dinyatakan Puskesmas Telaga telah melakukan maladministrasi.
"Berupa tidak memberikan pelayanan pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) oleh pihak Puskesmas Telaga kepada isteri dari saudara Arif Ismail," kata Azhary Fardiansyah melalui laporan tertulisnya.
Kronologi
Arif Ismail menceritakan bagaimana kronologi hingga istrinya, Nur Hayati, meninggal dunia tak tertolong pada Selasa dini hari (28/11/2023).
Nur Hayati mengeluhkan sesak nafas pada Selasa 28 November 2023 sekira pukul 01.30 Wita. Arif Ismail, suaminya melarikan Nur Hayati ke Puskesmas Telaga dengan perjalanan 15 menit.
Nur Hayati bersama suami tiba di Puskesmas Telaga, Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo pada pukul 01.45 Wita.
Arif memilih untuk merujuk Nur Hayati ke Puskesmas Telaga lantaran memang fasilitas kesehatan (faskes) ini buka 1x24 jam.
Lagian, perjalanan dari rumahnya ke faskes ini cukup dekat, hal itu dibutkitakan dengan jam tempuh yang hanya beberapa menit saja.
Menurutnya, ruang UGD justru tertutup, sehingga ia memutuskan untuk mencari para perawat di ruang istirahat.
Sementara itu, istrinya ia tinggalkan di parkiran puskesmas dalam kondisi sakit. Saat itu, Arif berdua dengan istrinya tersebut.
Ruangan istirahat perawat juga tertutup. Namun ada dua pasang sandal di depan pintu. Arif berpikiran jika ada dua nakes di dalam sana.
Arif mencoba mengetuk, memanggil-manggil para nakes di dalam, namun tidak ada yang bersuara.
Karena tak ada yang menyahut panggilannya, ia pun lanjut mencari ke ruangan lain. Ia bergegas ke ruang penerimaan resep.
Lagi-lagi, Arif Ismail tidak menemukan satupun perawat di tempat ini. Meski ia tahu, sebetulnya ada perawat yang jaga. Namun tidak ada merespon panggilannya.
Ruangan bersalin adalah lokasi yang ia datangi selanjutnya. Harapannya kembali dengan menyaksikan 3 pasang sendal di depan pintu.
Ia pun mencoba mengetuk pintu, namun tidak ada yang membuka. "Lalu punya siapa 3 pasang sandal tersebut?" Arif Ismail semakin bingung dan panik.
Karena sejumah ruangan tidak ada juga nakes yang berjaga, ia pun mengecek kembali istrinya yang ditinggal di parkiran.
Sebagai informasi, ia bersama istrinya menaiki bentor ke Puskesmas Telaga. Ia menemukan istrinya yang sedari beberapa menit di parkiran, sudah dalam kondisi turun dari bentor.
Wajahnya biru dengan hidung dan mulut mengeluarkan busa putih. Kali ini Arif benar-benar panik hingga beteriak-teriak di Puskesmas Telaga.
Ia memanggil-manggil pemilik motor dan mobil yang sejak ia tiba, terparkir di depan Puskesmas Telaga tersebut.
Ia pun dengan tenaga yang tersisa, mengangkat istrinya untuk kembali duduk di depan bentor. Ia sendiri kesulitan melakukan itu.
Waktu 20 menit terbuang sia-sia di Puskesmas Telaga. Tidak ada yang menyahutnya, atapun memberi pertolongan kepada istrinya yang makin kritis.
"kt (saya) berjuang sampe jam 02.05 pagi. kt (saya) ba angkat (mengangkat istri) sambil ba cari bantuan," tulis Arif dalam satus facebooknya, Sabtu (02/11/2023).
Akhirnya ada bentor yang ia menduga pengemudinya dalam kondisi mabuk, membantu dirinya. Juga ada securiti yang baru saja kembali dari tugas jaga, membantunya.
Arif Ismail lalu melarikan istrinya ini ke RS Islam dengan kecepatan yang mampu ia lakukan. Dalam perjalanan, detak jantung istrinya ini melemah hingga tiba di RS islam pukul 02.34.
Artinya nyaris satu jam proses meminta pertolongan ke Puskesmas Telaga.
"Di UGD istri saya diperiksa dokter dan perawat namun dinyatakan meninggal dunia (di ugd kt pe istri drg dokter dg perawat ada periksa dokter blg kt pe istri so meninggal dunia).
Karena kehilangannya ini, Arif merasa sangat terpukul, terutama karena ia harus pasrah istrinya meninggal gara-gara tak sempat ditangani oleh Puskesmas Telaga yang mengaku buka 1x24 jam.
"Mohon kpda dinas kesehatan kab.gorontalo & DPRD KABUPATEN GORONTALO untuk di tindak lanjuti kasus ini jgn sampai ada korban lagi seperti istri saya. Alfatihah istriku Nur Hayati," tulis Arif dalam status facebooknya. (*)
Viral! Sopir Angkot Ngamuk di SPBU Gara-gara Antri Semalaman Tapi Disalip Pembeli Pakai Jerigen |
![]() |
---|
Seorang Ibu di Gorontalo Melahirkan Bayi Kembar Tiga |
![]() |
---|
Remaja Gorontalo Ini jadi Spesialis Pencuri Speaker Masjid, Telah Beraksi di 5 TKP |
![]() |
---|
Viral! Pria Gorontalo Nikahi Selingkuhan dan Pacar Sekaligus |
![]() |
---|
Viral! Video Wanita Saling Jambak di Depan Alfamart Gorontalo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.