Inovasi Mahasiswa
Mahasiswa Arsitektur UNG Desain Kawasan Wisata Laut Desa Patoa Gorontalo, Begini Potretnya
Dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN), juga program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Mahasiswa Teknik Arsitektur UNG telah melakukan
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merancang desain kawasan wisata Laut Desa Patoa berbasis pembangunan berkelanjutan.
Perancangan kawasan ini merupakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Desa Patoa terletak di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Desa ini dapat ditempuh selama 1 jam menggunakan mobil dari Kota Gorontalo.
Rahmat Saidi, selaku Koordinator kegiatan mengatakan desain kawasan wisata Laut Desa Patoa merupakan bagian dari program perancangan berbasis SDG’s (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Sebagai tahap awal, mereka melakukan pengamatan kondisi di sekitar pesisir pantai Desa Patoa.
Kemudian mereka menemukan bahwa di desa Patoa terdapat beragam potensi Sumber Daya Alam (SDA), dan merupakan kawasan aktif nelayan.

Tidak berhenti pada tahap pengamatan, Mahasiswa Arsitektur UNG juga menampung informasi dari nelayan untuk memantapkan konsep rancangan wisata laut yang mereka buat.
Para nelayan mengatakan kepada mereka bahwa memang benar, pesisir pantai Desa Patoa adalah tempat nelayan memarkir perahu seusai menjaring dan menangkap ikan.
Setelah mantap dengan hasil pengamatan dan wawancara nelayan, mahasiswa Arsitektur UNG sepakat mewujudkan konsep wisata Laut Desa Patoa berfokus pada tiga poin yakni, area pemancingan, area pusat UMKM dan area dermaga.
Hasil rancangan telah berhasil mereka garap dalam waktu satu bulan, yang kemudian dipresentasikan kepada masyarakat setempat, yang berlangsung di Kantor Desa Patoa, Minggu (3/12/2023).

Hasil desain final kemudian diserahkan secara fisik berupa banner dan diunggah melalui platform digital Youtube, agar memudahkan pengaksesan bagi banyak pihak.
Sekretaris Desa, Mastin Lamato, merespons baik karya dari Mahasiswa Teknik Arsitektur UNG ini.
Ia berharap, hasil rancangan tersebut dapat segera diwujudkan.
“Harapan kami terkait perancangan wisata laut yang diprogramkan oleh mahasiswa KKN dapat direalisasikan nanti sebagai wisata laut sehingga Desa Patoa menjadi Desa mandiri dan maju," ujar Mastin.
Sebagai informasi, Rahmat mengerjakan KKN ini bersama 6 rekannya yakni Fathimah Azzahrah, Denisa Aulia Riski R. Lasulika, Nirmawaty Laha, Mayang Afrianti Yusuf, Rabia Hazal Dai, Muhamad Nur Pratama. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.