PUPR Provinsi Gorontalo

Hari Bakti PUPR ke 78 di Provinsi Gorontalo: Pesta di Tengah Tantangan

Namun, di balik kemeriahan tersebut, masih ada tugas besar yang belum terselesaikan oleh dinas tersebut.

|
TribunGorontalo.com
Kepala Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo Aries Ardianto. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Puncak perayaan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PUPR) ke-78 di Provinsi Gorontalo berlangsung meriah.

Berbagai tarian kreasi dan hiburan ditampilkan oleh seluruh pegawai Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo.

Namun, di balik kemeriahan tersebut, masih ada tugas besar yang belum terselesaikan oleh dinas tersebut.

Salah satu tugas utama yang belum terselesaikan adalah proyek saluran air Tanggidaa. Proyek yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini seharusnya sudah selesai pada tahun 2022, namun hingga saat ini baru mencapai 60 persen.

"Dalam hari bakti PUPR-PKP dan HUT Provinsi Gorontalo ini, masih banyak PR atau tantangan yang harus kita selesaikan salah satunya kanal Tanggidaa," ujar Kepala Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo, Aries Arianto kepada TribunGorontalo.com baru-baru ini. 

Aries mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera memutuskan kontrak dengan kontraktor yang menangani proyek tersebut.

Hal ini dikarenakan pihak kontraktor dinilai tidak mampu menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak.

"Kalau putus kontrak, itu mendekati tapi dengan catatan tahapan-tahapan itu harus kita lakukan terlebih dahulu," kata Aries.

Selain proyek saluran air Tanggidaa, masih ada beberapa proyek lainnya yang belum terselesaikan oleh Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo.

Aries menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan semua proyek tersebut. Ia berharap, pada tahun 2024 semua proyek yang belum terselesaikan dapat diselesaikan.

"Kita usahakan sebelum Maret 2024 selesai," pungkasnya.

Sebagai informasi, Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) diperingati pada tanggal 3 Desember setiap tahunnya untuk memperingati sejarah peristiwa 3 Desember 1945.

Pada tanggal tersebut telah gugur tujuh orang pegawai PU yang berjuang mempertahankan markas Departemen PU di Kota Bandung yang dikenal sebagai "Gedung Sate". (*) ADVERTORIAL

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved