Breaking News

Viral Puskesmas Telaga

Ombudsman Gorontalo Temukan Indikasi Kelalaian Pelayanan di Puskesmas Telaga

Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Gorontalo temukan adanya indikasi kelalaian pelayan Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo 

|
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/AGUNGPANTO
Asisten Pemeriksaan Laporan Ombudsman Perwakilan Gorontalo Azhary Fardiansyah 

TRIBUNGORONTALO.COM - Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Gorontalo temukan adanya indikasi kelalaian pelayan Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo 

Ombudsman Gorontalo mendatangi Puskesmas Telaga pada Senin (4/12/2023). Mereka meminta klarifikasi terhadap permasalahan yang sempat menghebohkan yang diduga menyebabkan seorang wanita meninggal karena terlambat dilayani.

Asisten Pemeriksaan Laporan Ombudsman Perwakilan Gorontalo Azhary Fardiansyah membenarkan bahwa pihaknya telah datang melakukan klarifikasi terkait permasalahan

"Tadi kita sudah langsung bertemu dengan kepala Puskesmas langsung didampingi juga oleh pihak dari dinas kesehatan Kabupaten Gorontalo dan petugas jaga yang hadir pada waktu itu, " ujar Azhary

Ombudsman menemukan adanya dugaan indikasi kelalaian pelayanan yang menimpa salah seorang warga. 

"Hasil kualifikasi tadi memang kita sudah melihat ada beberapa temuan yang kita sudah dapatkan yang sementara kita mau kaji lebih mendalam lagi terkait dengan apa yang viral di Facebook, "kata Azhary

Adapun beberapa temuan yang ditemukan oleh pihak Ombudsman salah satunya dari CCTV yang terpasang di Puskesmas Telaga

"Emang ada beberapa potensi kelalaian yang kita lihat yang nantinya itu akan lebih jauh lanjut lagi kita akan dituangkan dalam laporan terakhir, " ungkap Azhary

Pihak Ombudsman akan melakukan kajian lebih dalam lagi terkait temuan lapangan yang diperoleh. 

Di mana dalam kajian mendalam tersebut akan dituangkan dalam laporan hasil akhir. 

"Setelah itu kita akan dituangkan dalam laporan akhir hasil pemeriksaan yang nantinya di dalam itu terdapat beberapa saran-saran perbaikan dan jika dimungkinkan ada saran untuk pemberian sanksi kita juga akan tuangkan dalamya," jelasnya

Terkait sanksi yang akan diberikan, pihaknya belum bisa menyampaikan secara rinci karena saat ini masih dilakukan penyusun laporan hasil akhir. 

"Sanksi akan diberikan ketika memang unsur kelalaian yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Talaga itu benar-benar fatal dan terbukti. sejauh ini kami belum bisa menyampaikan Apakah pasti akan ada saksi namun di satu sisi kita juga sudah akui dan kita sepakati bersama oleh unsur kelalaian di dalam proses pelayanan pada waktu kejadian," tambahnya

Pihaknya mengapresiasi atas sikap Puskesmas Telaga yang dinilai kooperatif dalam hal klasifikasi dan pemeriksaan atas adanya dugaan tindak kelalaian tersebut. 

"Puskesmas Sangat terbuka dengan kami tadi beberapa data yang kami minta mereka sampaikan, bahkan mereka mengizinkan kami melihat langsung rekaman CCTV dan juga kami sampaikan akan ada beberapa saran-saran perbaikan yang kita sampaikan kepada mereka dan mereka siap dan menunggu hasil dari kami, " ungkapnya.

Nur Hayati, istri Arif Ismail
Nur Hayati, istri Arif Ismail (TribunGorontalo.com)

Sebelumnya, Arif Ismail sempat meluapkan emosinya di media sosial. Unggahan berisi kekecewaan terhadap Puskesmas Telaga yang tak sempat melayani istrinya, Nur Hayati.

Arif menceritakan istrinya Nur Hayati beberapa hari sebelumnya baru saja selesai persalinan cesar. Namun kondisi Nur tak kunjung membaik.

Puncaknya, sekira pukul 01.30 Wita, Arif melarikan sang istri ke Puskesmas Telaga. Sepengetahuan dirinya, puskesmas tersebut buka 1x24 jam.

Alangkah kecewa Arif ketika sampai di puskesmas ia tak menemukan satu pun petugas nakes di sana.

Melihat sendal di depan pintu, Arif mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban dari orang di dalam ruangan.

Dalam kondisi istrinya mengerang kesakitan itu, Arif memutuskan untuk membawa istrinya ke RS Islam.

"Saya berusaha sendiri mengangkat istri saya ke atas bentor, tapi tidak bisa karena saat itu saya sendiri," kata Arif menggunakan aksen Gorontalo.

Beruntung ada seorang tukang bentor dan seorang laki-laki yang dalam kondisi mabuk, membantunya. Putus asa, Arif pun melarikan istrinya ke RS Islam di Kota Gorontalo.

Tiba di RS Islam, jantung istrinya ketika dicek sudah melemah, hingga kemudian meninggal dunia.

"Kita pe istri dorang dokter deng perawat ada periksa dokter bilang kita pe istri so meninggal dunia (Istri saya ketika diperiksa dinyatakan meninggal)," tulis Arif pada postingannya.

Arif membagikan curhatannya itu dengan mengunggah pula foto depan puskesmas tersebut. Saat dikutip TribunGorontalo.com, postingannya sudah dikomentari 4 ribu pengguna fb, dan dibagikan 6.9 ribu kali. 

"Mohon kpda dinas kesehatan kab.gorontalo & DPRD KABUPATEN GORONTALO untuk di tindak lanjuti kasus ini jgn sampai ada korban lagi seperti istri saya," tutup Arif dalam postingannya.

Kepala Puskesmas Telaga, dr. Meliana Panter menggambarkan kondisi puskesmas di malam itu. 

Menurutnya, sesuai jadwal piket jaga, ada 4 tenaga kesehatan (nakes) yang berjaga. Terdiri dari bidan 2 orang dan perawat 2 orang. 

“Tidak benar petugas tidak ada karena di kita itu ada jadwal piket pada malam itu ada 4 petugas,” katanya kepada TribunGorontalo, Sabtu (02/12/2023).

Hanya saja, ketika korban datang, 4 petugas ini dalam kondisi sibuk. 

Meliana menyebutnya “di waktu yang tidak tepat”. Saat korban datang bersama suaminya, petugas yang mestinya berjaga di UGD, sedang mengambil tabung oksigen di ruang belakang puskesmas. 

Jaraknya, menurut Meliana cukup jauh dari UGD, sehingga bisa saja saat suami korban berteriak, suaranya tidak terdengar. 

“Kalaupun informasinya yang bersangkutan berteriak, mungkin kalau dia berteriak di depan, tidak akan sampai ke belakang suaranya, apalagi depan jalan raya,” ungkapnya. (AGUNG/WAWAN)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved