Warga Gorontalo hilang
Hari Kedua Pencarian Ridwan Subetan, Anjing Pelacak Endus Bau di Area Curam Pegunungan Hulonthalangi
Hari kedua pencarian warga Gorontalo yang hilang di pegunungan Hulonthalangi masih belum membuahkan hasil signifikan.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
Buster, seekor anjing Belgian Malinois, dilatih khusus untuk pencarian orang hilang atau bangkai mayat.
Ia memiliki indra penciuman yang sangat tajam, sehingga dapat membantu polisi dalam pencarian korban.
Pencarian yang dilakukan oleh Basarnas Gorontalo bersama aparat kepolisian sebelumnya belum membuahkan hasil sejak dilakukan Senin (20/11/2023).
Hingga siang hari ini, Rabu (22/11/2023), belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
Karena itu, aparat kepolisian Direktorat Samapta Polda Gorontalo menurunkan Buster dalam operasi lanjutan.
Buster diarahkan untuk mencium pakaian korban. Setelah itu, Buster mengikuti jejak korban di lapangan.
Bripda Marcelino Pola sebagai pawang anjing K - 9 mengatakan, bahwa anjing tersebut memiliki spesifikasi SAR.
"Jadi untuk spesifikasi satwa yang kami bawa ini adalah anjing SAR," ungkapnya singkat.
Menurut Marcelino, persentase keberhasilan penemuan korban hilang, kata Marcelino, anjing mendapat 9 dari 10 point.
"Karena belum ada alat yang lebih canggih dari pada satwa anjing K - 9 yang dapat digunakan untuk mencari korban hilang seperti ini," jelasnya.
Terkait perbedaan anjing K-9 dibanding dengan anjing pada umumnya, kata Marcelino, tentu berbeda.
Sebab, anjing jenis Belgian Malinois tersebut dianugerahi indra penciuman lebih tajam dibanding anjing lainnya.
Anjing K-9 milik Samapta Polda Gorontalo itu telah melakukan pencarian dan sejumlah kasus di Gorontalo.
"Dari total yang pernah kami tangani dan menurunkan anjing ini sekitar 6 kasus di Gorontalo. Salah satunya penemuan mayat yang hanyut di Sungai Limboto," ucapnya.
Untuk jumlah anjing pelacak jenis SAR tersebut tinggal satu ekor, yang lainnya telah dipensiunkan dari pekerjaannya untuk mencari korban hilang dan bangkai mayat di Gorontalo.
Lebih lanjut, Marcelino menjelaskan terkait SOP dari tata cara umtuk melakukan pencarian korban hilang atau bangkai mayat dengan menggunakan anjing K-9 tersebut.
"Untuk pencariannya, kami lakukan penciuman terlebih dahulu dari barang-barang yang dimiliki korban. Setelah itu baru turun ke lapangan," tutup Marcelino.
(TribunGorontalo.com/Husnul)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.