Narkoba

5 Siswa SMP di Gorontalo Terjaring Razia saat Asik Nge-Lem di Rumah Teman

Razia tersebut dilakukan pada Senin (20/11/2023) malam di salah satu rumah warga di Kelurahan Molosipat W, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.

|
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Ngelem dapat merusak otak pelaku. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kepolisian Sektor Kota Barat, Gorontalo, mengamankan lima orang siswa SMP yang terjaring razia sedang asik menghirup lem.

Razia tersebut dilakukan pada Senin (20/11/2023) malam di salah satu rumah warga di Kelurahan Molosipat W, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.

Kapolsek Kota Barat, Iptu Eldo Rawung, mengatakan kelima siswa tersebut berinisial MASS (13), PRD (15), ASY (13), MGL (13), dan ATA (13).

Mereka tercatat sebagai pelajar di salah satu SMP di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.

"Kelima siswa tersebut kami temukan sedang berada di salah satu rumah warga dan tertangkap tangan sedang menghirup lem fox," ujar Iptu Eldo.

Iptu Eldo mengatakan, razia tersebut dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan pelajar.

Ia pun meminta kepada orang tua untuk lebih mengawasi pergaulan anak-anak mereka.

"Orang tua paling tidak harus monitor, mereka bergaul dengan siapa dan memperketat pengawasan kepada anak terutama dengan siapa dia berteman," ujar Iptu Eldo.

Kelima siswa tersebut pun langsung diamankan dan dibawa ke Polsek Kota Barat.

Mereka kemudian diminta untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Sementara itu, pemilik rumah diberikan pembinaan.

Bahaya Ngelem

Ngelem merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

Lem yang dihirup dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, seperti otak, jantung, dan paru-paru.

Selain itu, ngelem juga dapat menyebabkan gangguan mental, seperti halusinasi dan kecemasan.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anak mereka dan memberikan edukasi tentang bahaya ngelem.

Hukum Penyalahgunaan LEM Dan Bahaya Bagi Kesehatan

Menghirup lem dapat membahayakan terhadap kesehatan manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Ada banyak risiko yang dapat timbul apabila seseorang menghirup lem baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang bahkan bisa sampai menyebabkan kerusakan otak permanen hingga gagal ginjal.  

Cara mengkonsumsi lem dilakukan dengan menghirup aroma lem tersebut untuk mendapatkan sensasi mabuk, bisa langsung dihirup dari kaleng, dipindahkan kedalam plastik ataupun dilumuri kedalam kaos.

Ciri khas anak yang sedang ngelem dengan menutupi wajah dengan pakaian sambil menunduk.   Selain itu ada ciri-ciri fisik yang terlihat seperti depresi, perilaku mabuk atau linglung, hidung merah atau berair, mata merah berair, bau napas kimia, mimisan, mual atau kehilangan nafsu makan, mudah cemas dan gelisah, dan gerak-gerik yang aneh seperti menyembunyikan sesuatu.  

Aktivitas mabuk lem ini umumnya digunakan remaja atau anak-anak sebagai alternatif karena bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah dibanding membeli obat-obat terlarang.

Kandungan Lem

Sebuah jurnal ilmiah mencatat kandungan lem yang sering dihidup ini. Kandungan dari lem ini terdiri dari bahan karet sintetik, resin dan pelarut yang disebut dengan toluene.

Toluene dalam industri farmasi sering digunakan untuk pembuatan pemanis buatan saccharin dan anastesi lokal.

Senyawa toluene ini dapat merusak saluran pernapasan, menyebabkan kanker dan juga merusak susunan saraf pusat, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Zat yang bernama toluene ini merupakan senyawa yang ditemukan di alam pada jenis pohon balsam yang disebut balsam tolu, serta minyak mentah.

Toluena dapat pula ditemukan sebagai aditif dalam berbagai produk seperti cat kuku, rokok, bensin, pewarna, parfum, bahan peledak, cat dan thinner, perekat, serta barang-barang manufaktur lainnya.

Pada dasarnya Toluena adalah sebuah senyawa aromatis benzena yang mengikat satu buah gugus metil (-CH3) dalam cincinnya dimana gugus metil ini menggantikan salah satu atom hidrogen pada benzena dengan rumus kimia C7H8.

Adanya gugus metil yang terikat dalam sebuah benzena itu yang membuat toluena juga memiliki nama metil benzena.

Sehingga toluena atau yang juga dikenal dengan toluol merupakan sebuah Senyawa Kimia Hidrokarbon aromatik. Senyawa ini juga memiliki nama lain seperti metil benzena, anisen, dan fenil metana.

Toluena menjadi senyawa yang banyak digunakan sebagai material awal dalam industri manufaktur kimia.

Toluena terdapat dalam minyak bumi dalam jumlah minor dan juga terdapat dalam batu bara dengan kadar 15 sampai dengan 20 persen.

Kedua sumber tersebut menyediakan toluena sebagai penggunaan komersial, namun toluena dalam jumlah yang lebih banyak diproduksi secara sintesis katalitik dari petroleum naphtha.

Kalau menurut para ahli toluena adalah bagian pelarut yang dimanfaatkan dalam kehidupan manusia termasuk menjadi menjadi bahan pencampur bensin bersama dengan benzena dan xilena.

Kegunaan toluene itu sendiri dalam industry kimia banyak digunakan dalam bidang kimia laboratorium ataupun industri sebagai pelarut.

Dengan sifat yang dimiliki yakni non polar membuat senyawa ini digunakan sebagai pelarut organik atau pelarut non polar.

Selain itu, toluena juga biasa digunakan sebagai prekursor dalam reaksi substitusi ataupun oksidasi untuk menghasilkan produk senyawa kimia tertentu. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved