Fenomena Badut Jalanan

Soal Penertiban Badut Jalanan, Mahasiswa Minta Dinsos Kota Gorontalo Tidak Tebang Pilih

Gerakan mahasiswa peduli keadilan (GMPK) Sultan Amai IAIN Gorontalo meminta Dinas Sosial Kota Gorontalo tidak tebang pilih dalam penertiban badut

Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/AgungPanto
Para mahasiswa mendatangi Kantor Dinas Sosial Kota Gorontalo untuk membahas masalah penertiban badut jalanan, Kamis (02/11/2023). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Gerakan mahasiswa peduli keadilan (GMPK) Sultan Amai IAIN Gorontalo meminta Dinas Sosial Kota Gorontalo tidak tebang pilih dalam penertiban badut jalanan.

Hal itu disampaikan  GMPK saat aksi di depan Kantor Dinas Sosial Kota Gorontalo, Kamis (02/11/2023).

"Jangan ada tebang pilih untuk menertibkan dan lebih memperhatikan masalah sosial yang perlu dituntaskan, " ujar Fahrul Wahiji Koordinator Aksi GMPK dalam audiensi bersama pihak Dinsos Kota Gorontalo.

Menurut Fahrul, badut jalanan dinilai tidak membahayakan ketimbang para peminta sumbangan dan gelandangan. 

"Menurut kami kalau ditertibkan silakan juga tertibkan juga semua, bukan cuma badut. Ada peminta-minta kadang anak anak yang memaksa orang-orang," jelas Fahrul.

Selain itu, dinas sosial diminta menampung dan memfasilitasi para badut jalanan jika mereka dilarang.

"Kami mau agar kesejahteraan dari badut-badut ini setelahnya dibubarkan ini apa lagi, apakah ada bantuan? baik bantuan pelatihan soft skill yang menurut kami jangan sampai bertambah lagi masalah sosial baru," ujar dia.

"Kadang mencuri, itu menjadi ketakutan kami, yang kedepan untuk Dinso untuk lebih efektif lagi melakukan penertiban," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kota Gorontalo Irwansyah Taha mengapresiasi mahasiswa yang dinilai perhatian terhadap nasib badut jalanan.

"Memang sasaran sebenarnya bukan badut. Hanya saya tentu bagian yang ada di jalan itu yang kami tertibkan. Kami tidak tebang pilih, hanya saja yang lain tidak ada saat (razia) itu," ungkap Irwansyah.

Irwansyah mengaku, pihaknya turut mencari keberadaan anak-anak yang kerap mengemis ke orang lain.

"Tapi memang saat kami melakukan penertiban itu kami tidak menemukan anak anak ini. Padahal itu sasaran utama kami. Kami ingin mengetahui juga apakah diketahui orang tuanya apa terorganisir," tambahnya.

Razia badut lampur merah di Kota Gorontalo.
Razia badut lampur merah di Kota Gorontalo. (Foto: Dinsos Kota Gorontalo/ist)

Irwansyah menambahkan, penertiban badut jalanan hingga pengemis untuk kenyamanan masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, Dinsos Kota Gorontalo menertibkan badut jalanan yang kerap mangkal di persimpangan jalan terutama simpang empat lampu merah.

Penertiban tersebut dilakukan karena adanya laporan dari masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan badut tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved