Kantor Bupati Pohuwato Dibakar

Sebulan Pasca Terbakar, Begini Potret Terkini Kantor Bupati Pohuwato Gorontalo

Secara ringkas, yang terlihat hanyalah puing-puing kaca yang telah menghitam, keramik lantai terbelah menjadi kepingan-kepingan kecil.

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Abd Rahman Halid
Potret terkini Kantor Bupati Pohuwato yang terbakar pada 21 September 2023. 

Reporter: Abd Rahman Halid, Pohuwato

TRIBUNGORONTALO.COM, Marisa -- Setelah dibakar penambang emas Pohuwato pada 21 September 2023 lalu, begini kondisi Kantor Bupati Kabupaten Pohuwato hari ini Jumat (20/10/23).

Secara ringkas, yang terlihat hanyalah puing-puing kaca yang telah menghitam, keramik lantai terbelah menjadi kepingan-kepingan kecil.

Lalu ada kertas kosong tergeletak dan berhamburan di mana-mana, serta dinding retak pada bagian dalam gedung.

Didapati juga garis polisi sudah tidak terpasang lagi di seluruh area Kantor Bupati Kabupaten Pohuwato.

Marwan Kasi (34) petugas keamanan setempat menuturkan, kondisi Kantor Bupati Pohuwato setelah terbakar sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan dibersihkan.

Hanya saja kunjungan warga setiap hari silih berganti baik pagi maupun sore hari.

"Semenjak stand by di sini saya perhatikan belum ada tanda-tanda untuk dibersihkan pak, yang berubah hanya garis polisi sudah tidak terpasang lagi," katanya kepada TribunGorontalo.com

Sementara itu lanjut Marwan, saat ini Bupati Saipul Mbuinga, Wakil Bupati Suharsi Igirisa, Sekretaris Daerah, para Asisten dan Staf Ahli masih tetap berkantor di bekas Rumah Dinas Bupati Pohuwato, untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan normal.

"Untuk pelayanan masih jalan pak sebagaimana biasa, hanya saja ruangan yang ditempati fasilitasnya seandanya saja. Sehingga untuk saat ini semua dalam keadaan normal dan terkendali," pungkasnya.

Sebelumnya, kerusuhan di Pohuwato, Gorontalo terjadi pada hari Kamis, 21 September 2023.

Kerusuhan ini dipicu oleh aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat setempat.

Para masa yang merupakan penambang emas ini, menuntut pembagian lahan tambang emas Pani Gold Project yang mereka klaim sebagai warisan keluarga turun temurun.

Aksi unjuk rasa tersebut diikuti oleh sekitar 2.500 orang yang berasal dari Forum Persatuan dan Ahli Waris Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi 316.

Massa aksi berkumpul di depan Kantor Bupati Pohuwato dan menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah daerah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved