Berita Lokal
Warga Gorontalo Ini Resah Balap Liar di Jalan Ringroad Terjadi Tiap Tengah Malam
Warga sekitar Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GOOR) mulai mengeluhkan aktivitas balapan liar yang kerap terjadi setiap malam hari.
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Warga sekitar Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GOOR) mengeluhkan balap liar yang terjadi setiap malam.
Maryanti salah satu warga Pilohayanga Kecamatan Telaga turut mengomentari adanya balap liar di area jalan tersebut.
“Memang tidak tiap malam itu balap cuma kadang seminggu sekali itu tetap ada. Yang ada yang bilang cuma tes tes kendaraan, ada juga yang balapan,” ujar Maryati.
Ia mengaku sering mendengar suara bising knalpot dari beberapa sepeda motor di jalan tersebut.
“Kadang nanti jam 1 bagitu mo takage kamari dorang pe bunyi knalpot, tapi tidak lama poli so hilang,” kata Maryati.
Ia mengkhawatirkan takutnya karena sering ada balapan dapat menyebabkan kecelakaan terlebih pada malam hari.
“Beken takut itu ada kecelakaan. Nanti bukan bikin ribut lagi, apalagi orang yang mabo (mabuk-mabukan) yang lewat itu kong celaka bahaya, karena pernah terjadi,” tambahnya.
Namun pihaknya pun telah melaporkan aktivitas yang dinilai meresahkan tersebut kepada pihak keamanan.
“Sudah pernah lapor sama pak polisi, dorang juga tiap malam itu ada jaga ba patroli, cuma memang tetap masih ada (balapan) walaupun sudah kurang sekarang,” jelasnya.

Baca juga: Bertebaran Sampah di Sepanjang Jalan Lingkar Gorontalo GORR, Masyarakat Keluhkan Bau Busuk
Jalan GORR adalah jalan sepanjang 45,3 km dan terbagi menjadi 3 (tiga) segmen pembangunan.
Tujuan pembangunan proyek ini adalah untuk menghubungkan Bandara Djalaludin ke Kota Gorontalo. Tujuannya meningkatkan konektivitas dalam mendukung perekonomian pada tiga wilayah.
Target manfaat yang ingin dicapai dengan pembangunan proyek tersebut untuk mencapai empat tujuan program unggulan Pemprov Gorontalo.
Jalan GORR ini akan mampu melancarkan distribusi produk pertanian, perikanan dan peternakan yang menjadi basis ekonomi Gorontalo.
Pendanaan proyek ini berasal dari APBD untuk pembebasan lahan dan APBN proses pembangunan fisik. Proses pembebasan lahan telah dimulai dari tahun 2013, dan pembangunan fisik mulai tahun 2014.
Pembangunan fisik GORR ini menggunakan dana APBN sebesar 951,84 miliar, yang dilakukan pembangunan dari tahun 2014 hingga 2020.
(TribunGorontalo.com/Agung)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.