Festival Kota Tua Gorontalo

Mahasiswa Tolak Festival Kota Tua Gara-gara Kawasannya Kumuh dan Berantakan

Ada setidaknya 2 alasan para mahasiswa ini menolak Festival Kota Tua Gorontalo. Alasan itu disampaikan pada aksi demonstrasi pada Jumat sore (6/10/202

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Penolakan mahasiswa untuk Festival Kota Tua Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Mahasiswa dari Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) IAIN Gorontalo tegas menolak Festival Kota Tua pada November 2023 nanti. 

Ada setidaknya 2 alasan para mahasiswa ini menolak Festival Kota Tua Gorontalo. Alasan itu disampaikan pada aksi demonstrasi pada Jumat sore (6/10/2023). 

Alasan pertama berhubungan dengan proyek revitalisasi kawasan kota tua. Proyek itu tercatat di LPSE Kota Gorontalo dengan nama "Revitalisasi Kawasan Pusat Perdagangan pada Koridor Jl. MT. Haryono Cs (PEN)".

Tender proyek itu dimulai sejak 3 September 2021. Lalu groundbreaking dilakukan oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha pada akhir Januari 2022 lalu. 

Baca juga: Gorontalo Harus Bangga Karena Punya Kawasan Kota Tua yang Masih Utuh di Pulau Sulawesi

Hingga memasuki akhir 2023 ini, proyek tersebut belum juga rampung. Terakhir dikabarkan progresnya sudah melampauai 60 persen. Namun belum finishing. 

Sedangkan alasan kedua  yang dikemukakan oleh mahasiswa, bahwa dana Festival Kota Tua terlampau besar. Mestinya, dana sebesar itu digunakan untuk membantu ekonomi masyarakat sekitar. 

Koordinator aksi, Izzul Usuli mengatakan, "Festival Kota Tua itu belum layak untuk diselenggarakan di Kota Gorontalo."

Menurutnya, perekonomian Kota Gorontalo saat ini sedang tidak baik-baik saja. Melaksanakan Festival Kota Tua di tengah masyarakat yang serba kesulitan, kata dia tidak seharusnya. 

Baca juga: Menjelajahi Keindahan Kota Tua Gorontalo: Destinasi Wisata yang Memikat

"Tentu festival ini banyak memakan biaya yang sangat besar, kenapa dananya tidak dialokasikan saja untuk penyelesaian proyek-proyek yang belum selesai," imbuhnya tegas.

Jangan sampaik kata dia, Festival Kota Tua justru menjadi acara yang akan 'menampar' wajah Kota Gorontalo. 

Sebab, dengan kedatangan para wisatawan luar daerah ke wilayah itu, membawa kesan yang tidak baik akan Kota Gorontalo. 

"Jangan sampai, ketika festival ini dilaksanakan, akan berdatangan tamu-tamu dari luar daerah dan melihat ternyata Kota Gorontalo itu sangatlah kumuh dan berantakan," jelasnya tegas.

Hal tersebut yang menjadi kekhawatiran massa aksi, sehingga mereka bergerak dan menyuarakan apa yang terjadi di Kota Gorontalo.

Sekadar informasi, Festival Kota Tua rencana akan digelar selama empat hari. Mulai dari 8 - 11 November 2023.

Festival ini bertujuan untuk mempromosikan dan memelihara nilai-nilai sejarah dan budaya yang terdapat dalam kota tua Gorontalo.

Festival Kota Tua menggabungkan berbagai elemen budaya, sejarah, seni, dan kuliner khas Gorontalo. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved