Kemarau Gorontalo
Sudah 3 Bulan Petani Gorontalo Ini Alami Kesulitan Irigasi Sawah
Dampak kemarau yang melanda Gorontalo menyulitkan para petani padi untuk dialiri di area persawahan.
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango – Dampak kemarau yang melanda Gorontalo menyulitkan para petani padi untuk dialiri di area persawahan.
Seperti halnya petani padi yang berada di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango sejak tiga bulan terakhir mengalami kesulitan air.
Di mana saluran irigasi yang menjadi tempat aliran air, sejak beberapa minggu terakhir sering dikeluhkan para petani karena mengalami kekeringan.
“Sudah lumayan lama, mau tiga bulan kondisi begini ini,” ujar Abas Udin, Petani Padi di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, Selasa (26/9/2023).
Kondisi lahan persawahan dataran tinggi pun cukup menyulitkan para petani untuk bisa mengaliri persawahan mereka.
“Apalagi posisi sawa saya ini ada di bagian tinggi dari irigasi jadi memang agak kesulitan untuk di aliri air,” tambah Abas.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dirinya menggunakan mesin penyedot air guna mengaliri air di area persawahan.
“Pokoknya setiap ada air sedot , karena padi yang umurnya baru satu bulan bagini memang butuh air sampai gabahnya keluar,” jelasnya.
Baca juga: Sengsara Petani Jagung Gorontalo di Tengah Kemarau, 250 Hektar Gagal Panen
Kondisi seperti ini sudah beberapa kali dirasakan oleh petani padi, namun ia pun berharap kondisi kemarau bisa cepat berlalu.
“Air ini ada tapi cuma sedikit yang mengalir, belum lagi banyak petani yang butuh. Semoga hujan cepat ciri kemari supaya air tidak susah lagi,” ucap Abas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.