Human Interest Story

Cerita Aji, Pemuda Asal Bogor yang Jadi Penjual Kaos Kaki di Kota Gorontalo

Aji berjualan di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, tepatnya di Area Simpang Empat Toko Eiger.

|
Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/RAFIQATUL HINELO
Cerita Aji (19) pria asal Bogor, Jawa Barat yang berjualan kaos kaki di Kota Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Cerita Aji (19) pria asal Bogor, Jawa Barat yang berjualan kaos kaki di Kota Gorontalo.

Aji berjualan di Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, tepatnya di Area Simpang Empat Toko Eiger.

Aji mengaku sudah tiga tahun merantau di Gorontalo. Sejak tahun pertama dia datang, berdagang sudah menjadi mata pencahariannya.

Ia memilih Gorontalo sebagai kota rantau tujuan, karena masih memiliki keluarga di Gorontalo.

Saat di Bogor, Aji hanya dapat mengenyam pendidikan hingga kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan. 

Aji mengatakan, itulah alasan utama mengapa ia bertekad merantau ke daerah lain.

"Saat di Bogor,. Dari situ saya beranikan diri untuk merantau. Kebetulan di Gorontalo masih ada sepupu," kata Aji.

Dua tahun pertama saat ia tiba di Gorontalo, ia berjualan bersama sepupunya.

Aji menyampaikan bahwa sepupunya memiliki usaha sejenis Rumah Toko (Ruko), berlokasi di Kota Gorontalo.

"Dua tahun saya bekerja di Ruko sepupu saya. Setelah punya pendapatan yang cukup, saya jadikan modal untuk buka usaha ini," ungkapnya.

Kaos kaki dagangan Aji diharagi sebesar Rp 15 ribu per dua pasang. Selain itu, di lapaknya juga menjual tas gantung, ikat pinggang, dan sarung tangan berkendara.

Aji saat ini tinggal di samping lapaknya, di sebuah bangunan kecil yang ia sewa sendiri.

Terakhir, Aji menyampaikan kesan pertamanya saat tiba di Gorontalo. Menurutnya, cuaca di Gorontalo sangat berbeda dengan cuaca di Bogor.

Namun, meski begitu Aji mengatakan saat ini ia sudah bisa beradaptasi dengan keadaan tersebut.

"Pertama kali saya tiba di Gorontalo, mataharinya terik sekali. Soalnya di Bogor kan, dingin. Tapi syukur, sekarang saya sudah biasa dengan cuaca yang panas," tutup Aji. (*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved