Bupati Gorontalo Usulkan Wajib Belajar 9 Tahun, Hilangkan Ijazah SD, Langsung SMP

Nelson mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa dari SD ke SMP, banyak anak yang putus sekolah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor,

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Anak Sekolah Dasar (SD) belajar di ruang terbuka. FOTO: Wawan Akuba 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI untuk merubah sistem pendidikan dasar di Indonesia.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Narasumber Berbagi Praktik Baik di Kabupaten Gorontalo Tahun 2023, Selasa (5/9/2023), Nelson mengatakan bahwa ia ingin mengusulkan agar tidak ada lagi lulusan Sekolah Dasar (SD).

"Saya ingin mengusulkan agar tidak ada lagi lulusan SD. Jadi, langsung SMP. Ini untuk mengatasi masalah putus sekolah yang masih terjadi di Indonesia," ujar Nelson dikutip dari laporan resmi pemerintah.

Nelson mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa dari SD ke SMP, banyak anak yang putus sekolah.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ekonomi, budaya, dan geografis.

16939_Bupati Nelson Pomalingo
Bupati Nelson Pomalingo membuka kegiatan Bimbingan Teknis Narasumber Berbagi Praktik Baik di Kabupaten Gorontalo Tahun 2023. FOTO: Hms

"Dengan tidak ada lagi lulusan SD, maka anak-anak akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP," kata Nelson.

Selain itu, Nelson juga mengusulkan agar pendidikan dasar di Indonesia menjadi wajib belajar 9 tahun.

Saat ini, pendidikan dasar di Indonesia hanya wajib belajar 6 tahun.

"Dengan wajib belajar 9 tahun, maka anak-anak akan mendapatkan pendidikan yang lebih lama dan berkualitas," ujar Nelson.

Nelson juga berkomitmen untuk mendorong pendidikan non formal, kesetaraan paket A, B, dan Paket C.

Ia mengatakan bahwa pendidikan non formal juga penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Pendidikan non formal dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak sempat melanjutkan pendidikan formal," kata Nelson.

Nelson berharap usulan tersebut dapat diterima oleh pemerintah pusat. Ia yakin bahwa usulan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved