Menaker di Gorontalo

Menaker Ida Fauziyah Soroti Perekonomian Gorontalo, Pengangguran Rendah tapi Kemiskinan Tinggi

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan problem (masalah) di Provinsi Gorontalo.

|
Penulis: Risman Taharudin | Editor: Fadri Kidjab
tribungorontalo/Risman Taharuddin
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengunjungi Gorontalo, Kamis 10 Agustus 2023. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyoroti masalah perekonomian Provinsi Gorontalo. Menurut Menaker Idah, saat ini Gorontalo disebut memiliki jumlah pengangguran rendah tapi kemiskinan masih tinggi.

Berdasarkan data BPS, angkatan kerja Provinsi Gorontalo dan nasional secara umum didominasi lelaki.

"Saya melihat, secara umum ujungnya pada pasar kerja secara nasional maupun level provinsi Gorontalo masih akan didominasi oleh laki-laki," kata Ida Fauziyah saat mengunjungi Provinsi Gorontalo hari ini, Kamis (10/8/2023).

Kata Idah, angkatan kerja Gorontalo kecenderungan bekerja di sektor informasi, dengan persentase lebih tinggi daripada nasional.

Kemenaker juga meminta Pemprov Gorontalo menseriusi para pekerja di sektor informasi.

"Jika dilihat dari region datanya, mereka tingkat pendapatannya tidak standar, serta perlindungan sosial tidak mampu menjangkau mereka," ujar Idah.

"Tentu ini menjadi problem yang harus diseriusi, dengan cara berkolaborasi seluruh elemen," imbuhnya.

Adapun tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Gorontalo menggunakan pola yang sama dengan Pegawai Tidak Tetap (PTT) secara nasional.

"Jadi memang angkatan PPAk (Baca: Pendidikan Profesi Akuntansi)-nya laki-laki lebih tinggi, namun tingkat penganggurannya laki-laki juga tinggi," ujarnya.

Tingkat pengangguran perempuan itu lebih rendah dikarenakan perempuan bisa menggunakan kapasitasnya untuk mendapatkan pendapatan.

Idah memisalkan Ibu Rumah Tangga (IRT) selain mengurusi tanggung jawab sebagai IRT juga mampu mengelola usaha sendiri.

Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Gorontalo saat ini lebih rendah ketimbang nasional.

Kendati demikian,tingkat kemiskinan Gorontalo tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh pekerjaan mereka di sektor informal. Hal ini dinilai sama dengan rata-rata nasional, di mana para pekerja banyak tinggal di pedesaan.

"Pengangguran secara nasional itu mereka yang tinggal di perkotaan, sementara tingkat kemiskinan itu mereka yang tinggal di pedesaan," ungkapnya.

Menaker menilai orang yang bekerja di pedesaan, tidak dapat mendongkrak perekonomiannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved