Festival Kota Tua Gorontalo
Pemkot Berencana Hadirkan 20 Bendi pada Festival Kota Tua Gorontalo di Oktober 2023 Nanti
Bendi-bendi tersebut bersama tour guide akan melayani para wisatawan dengan tujuan yang berbeda di sekitaran Kota Tua, Kota Gorontalo.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Kota Gorontalo - Pemkot Gorontalo berencana menghadirkan 20 bendi di Festival Kota Tua Gorontalo pada Oktober 2023 mendatang.
"Karena ini (bendi) sudah hampir punah. Jadi kami berupaya berdayakan lagi mereka," ucap Plh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Gorontalo, Zamroni Agus, Senin (17/7/2023).
Bendi-bendi tersebut bersama tour guide akan melayani para wisatawan dengan tujuan yang berbeda di sekitaran Kota Tua, Kota Gorontalo.
Selain itu ada pula kegiatan lain, seperti fun run, atau lari santai.
Zamroni mengklaim, konsep Fun Run ini berbeda dari biasanya. Menurutnya, konsep ini pertama kalinya di Indonesia, bahkan dunia.
"Kami akan membuat fun run dengan konsep berbeda. Namun belum bisa buka sekarang," tegasnya.
Festival Kota Tua juga akan dimeriahkan kegiatan multi etnik dari etnis Cina dan Arab. Pihaknya juga berencana membuat lomba foto jadul.
"Silahkan cari foto-foto zaman dulu. Kami akan cari dokumen-dokumen foto suasana Kota Gorontalo tempo dulu," katanya.
Sebelumnya, rencana Festival Kota Tua Gorontalo pertama kali diungkapan Wali Kota Gorontalo Marten Taha saat menjadi narasumber dalam talkshow di Tribun Gorontalo.
Dalam talkshow yang membahas Strategi Pengembangan dan Pemeliharaan Pariwisata Kota Gorontalo, Marten Taha menyebut akan menggelar Festival Kota Tua.
Pernyataan Wali Kota dua periode itu diamini oleh Zamroni Agus.
Zamroni menyebut, rencana tersebut memang sudah ada dalam agenda Disparpora Kota Gorontalo.
"Ini insya Allah akan dilaksanakan pada bulan Oktober," kata Zamroni saat ditemui TribunGorontalo.com di kantornya, Senin (17/7/2023).
Festival Kota Tua nantinya akan dirangkaikan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.
Pemkot Gorontalo hanya berupaya memaksimalkan potensi pariwisata pada sektor heritage dengan menggagas Festival Kota Tua tersebut.
"Alhamdulillah Wali Kota merespon gagasan kami dengan baik," tutup dia.
Pada 2017 silam, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo yang kini bernama Badan Pelestari Kebudayaan (BPK), mendaftarkan kawasan 'kota tua' Kota Gorontalo dalam Sistim Registrasi Nasional Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan (Kemdikbud).
Wilayah kota tua yang diajukan luasnya sekitar 158,43 hektare (ha) dari luas Kota Gorontalo sebesar 7903 ha.
Luasan ini dibagi antara zona inti dan zona penyangga. Zona inti luasannya 68,38 ha, sedangkan zona penyangganya seluas 90,05 ha.
Wilayahnya terbentang dari pusat Kota Gorontalo di sekitar Lapangan Taruna Remaja hingga Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Di sepanjang kawasan itu, BPCB mengidentifikasi sebagian besar bangunan peninggalan zaman kolonial masih berdiri kokoh.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/1772023_Bendi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.