PEMPROV GORONTALO
Pemkot Gorontalo Ditegur Soal Lampu Hias Jembatan Talumolo Jarang Menyala
Jembatan Talumolo direncanakan menjadi ikonik Kota Gorontalo. Atas alasan itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Gorontalo (BPJN) memasang lampu
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Jembatan Talumolo direncanakan menjadi ikonik Kota Gorontalo.
Atas alasan itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Gorontalo (BPJN) Gorontalo memasang lighting (lampu hias) di Jembatan Talumolo I.
Namun, saat ini lampu hias itu sering tidak dinyalakan lagi.
Kepala BPJN Gorontalo, Agung Sutarjo pun menegur Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo agar memanfaatkan fasilitas lighting tersebut.
"Saya pernah sekali lewat di jembatan itu tapi lampunya mati. Kami pasang lampu itu sebagai aksesoris untuk mempercantik jembatan itu dan jadi ikon Gorontalo. Tapi, bagaimana mau jadi ikon kalau lampunya jarang dinyalakan?” kata Agung pada pertemuan bersama Penjabat Gubenur Ismail Pakaya, di Aula Rujab Gubernur, Jumat (14/7/2023) kemarin.
BPJN juga menyampaikan usulan pengembangan Jembatan Talumolo II menjadi ikon Gorontalo.
Agung Sutarjo menjelaskan, pihaknya ingin meningkatkan standar jalan nasional di Provinsi Gorontalo sebesar 80 persen.
"Kondisi jalan nasional di Gorontalo itu baik, tapi baru sekitar 45 persen secara nasional. Untuk itu, saya punya visi misi di tahun 2024 untuk jalan nasional di Gorontalo mencapai 80 persen lebih baik,” ungkapnya.
Beberapa paket peningkatan konektivitas jalan daerah terdiri dari preservasi jalan ruas Runi Hemeto (Pongongaila-Buhu) sepanjang 5,25 kilometer dan preservasi jalan ruas Mulyonegoro Karya Mukti 5,5 kilometer.
Masing-masing preservasi itu membutuhkan biaya penanganan sebesar Rp25 miliar dan Rp29,1 miliar.
Juga preservasi jalan ruas Sp3 Trans Polohungo-Langge sepanjang 7,00 kilometer dan preservasi jalan ruas Pongongaila-Tumba Ayumolingo 4,225 kilometer. Biaya penanganan masing-masing membutuhkan Rp 45,5 miliar dan Rp 16,8 miliar.
Baca juga: Jangan Lewatkan Seleksi Timnas Indonesia U-17 di Gorontalo, Cek Jadwal dan Lokasinya
“Wilayah kami dari utara dan selatan, Paguyaman, Atingola, Isimu, Gorontalo, Taludaa itu belum ada dana. Kami hanya dapat melakukan pemeliharaan rutin semaksimal mungkin untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
BPJN selanjutnya membahas kelanjutan proyek jalan GORR sepanjang 46,2 kilometer.
Pengerjaan GORR ditargetkan selesai pada Juni 2024. Termasuk didalamnya pengerjaan dua Jembatan yang memiliki panjang masing-masing 150 meter. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.